Usai Melahirkan Wanita Sulit Dapat Pekerjaan

Usai melahirkan wanita di Inggris sulit mendapatkan lapangan pekerjaan.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 24 Agu 2016, 07:30 WIB
Tidak semua orang paham dengan pengorbanannya. Perempuan kadang harus terus bekerja siang-malam; di rumah dan di kantor.

Liputan6.com, London - Sebuah penelitian terbaru di Inggris mengungkap fakta terkait wanita yang baru memiliki anak dengan kesempatan bekerja. Menurut peneliti, wanita yang baru melahirkan sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

"Sekitar 18 persen wanita sulit mendapatkan pekerjaan usai melahirkan anak. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang terjadi antara wanita dan pria," tulis peneliti, seperti dikutip the Guardian, Rabu (24/8/2016).

Institute for Fiscal Studies (IFS) melaporkan, pada 2003 terjadi kesenjangan antara wanita dan pria dalam hal mencari pekerjaan. Studi ini juga mencatat adanya kesenjangan jumlah gaji mereka. Nyatanya, lahan pekerjaan masih didominasi pria. Tercatat, 40 persen manajer di Inggris adalah pria.

Wanita di Inggris berharap besar, pemerintah setempat dapat mengatasi kesenjangan ini dengan mengeluarkan peraturan baru di April mendatang. Harapan lainnya juga tertuju pada pengusaha besar untuk menghapus kesenjangan gaji serta memberlakukan cuti bagi pria untuk menghabiskan waktu dengan keluarga dan anak mereka.

Warga Inggris khususnya para ibu sangat berharap agar pemerintah mampu mengabulkan keinginan mereka. Para ibu merasa memilki hak untuk melanjutkan pekerjaannya atau bekerja usai melahirkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya