Asal-usul Penampakan Nebula 'Tangan Tuhan' yang Ditangkap NASA

NASA mengungkap, nebula tersebut berasal dari energi hempasan angin galaksi Bimasakti yang ditiup dari partikel ledakan bintang asing.

oleh Jeko I. R. diperbarui 24 Agu 2016, 07:14 WIB
Nebula 'Hand of God' yang ditangkap NuSTAR milik NASA (Sumber: Space.com)

Liputan6.com, California - NASA kembali menangkap fenomena alam menakjubkan yang terjadi di luar angkasa.

Kali ini, teleskop NuSTAR milik Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengabadikan sebuah nebula energi X-Ray dengan pola yang tampak sekilas seperti tangan raksasa jika dilihat dari jauh. Mereka pun menamai nebula ini dengan sebutan 'Hand of God' (Tangan Tuhan, red).

Dilansir Space, Rabu (24/8/2016), energi tersebut diyakini terbentuk dari hempasan angin galaksi Bimasakti. Para ilmuwan NASA memprediksi, angin-angin ini merupakan sisa ledakan bintang PSR B1509 yang saat itu berputar dan meniupkan partikel-partikel kecil.

Foto dok. Liputan6.com


Disebutkan, beberapa partikel mampu berinteraksi dengan medan magnet yang ada di dekatnya. Karena itu, pola tangan tersebut terbentuk dari cahaya X-Ray.

Meski begitu, para ilmuwan tidak langsung dapat mengatakan bahwa pola itu memang berbentuk seperti tangan. Mereka berdalih, setiap cahaya X-Ray bisa saja membentuk pola secara random.

“Pola tangan ini merupakan sebuah ilusi optik yang terbentuk dari kumpulan cahaya X-Ray. Beruntung, NuSTAR mampu menangkap gambar X-ray dengan energi tertinggi,” kata Hongjun An, salah satu Ilmuwan NASA yang berasal dari Universitas McGill Montreal.

Sementara, jika ditilik lebih dekat, bagian atas yang menyerupai awan merah merupakan sebuah struktur yang terpisah, dengan nama RCW 89.

“Angin-angin galaksi Bimasakti bisa memanaskan RCW89 dalam produksi energi X-Ray,” lanjut Hongjun.

Fenomena ini juga menjadi salah satu contoh dari pareidolia, semacam peristiwa psikologikal ketika manusia memahami bentuk yang sudah mereka lihat setiap hari dari gambar acak yang ada di langit atau dinding.

Sebut saja, contoh ketika kita melihat gambar hewan atau wajah di awan yang sebetulnya polanya tidak membentuk demikian.

(Jek/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya