Siswi SMP Bogor yang Diculik Pria Bertato di Cianjur Sudah Bebas

Kasus penculikan gadis di bawah umur ini, akan dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Bogor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 20 Agu 2016, 14:21 WIB
Ilustrasi Liputan Khusus Penculikan Anak

Liputan6.com, Bogor - MZ, siswi kelas IX SMP Negeri 01 Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang menghilang sejak enam hari lalu ternyata diculik. Hal itu diketahui ketika siswi SMP di Kabupaten Bogor itu menelepon orangtuanya.

Gadis berusia 14 tahun ini mengaku disekap pria yang baru dikenalnya di media sosial Facebook dalam sebuah kamar selama 6 hari di wilayah Cianjur Selatan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Mendengar pengakuan anaknya, sang orangtua kemudian mendatangi Polsek Cempaka, Kepolisian Cianjur untuk melaporkan kejadian yang dialami putrinya pada Jumat 19 Agustus 2016.

Polisi kemudian menurunkan tim untuk membebaskan pelajar kelas IX itu. Dari hasil pelacakan di facebook, diketahui pelaku tinggal di Kampung Curug Kondang, Desa Cempaka, Kecamatan Cempaka, Cianjur.

Polisi beserta keluarga akhirnya menemukan korban saat berada di kamar pelaku. Begitu juga pelaku berinisial AGS alias Kopral turut diamankan petugas.

"Pelakunya sudah ditangkap di Cianjur dan keponakan saya sudah ditemukan dalam kondisi sehat," kata Ramdani, paman korban, Sabtu (20/8/2016).

Sabtu sore, MZ sudah bisa pulang ke rumahnya di Kampung Nagrak RT03/RW03, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. "Kemarin masih ada di kantor polisi untuk dimintai keterangan," kata dia.

Kasus penculikan gadis di bawah umur ini, akan dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor.

MZ dikabarkan menghilang usai mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Diduga, gadis berusia 14 tahun ini dibawa kabur pria bertato yang baru dikenalnya di Facebook.

Ramdani, Paman MZ mengatakan, orangtua siswi SMP itu mengaku terakhir kali bertemu dengan putrinya pada Jumat 12 Agustus 2016. Dia menghilang usai jam pulang sekolah sekitar pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan keterangan wali kelas korban, kata Ramdani, saat jam istirahat anak dari pasangan Rosita (43) dan Aneng (44) ini sempat izin pulang untuk mengambil buku pelajaran yang tertinggal di rumahnya.

Saat hendak pulang, wali kelas MZ mendengar jika korban sedang menerima telpon dari seorang pria. Karena curiga, wali kelas lantas meminta korban untuk menelpon balik kepada pria tersebut dan meminta menghadapnya sebelum korban dibawa pergi.

"Saat ketemu ngakunya sebagai kakaknya, jadi si guru membiarkan mereka pergi," jelas dia.

Dari penelusuran di akun Facebook milik MZ, diketahui korban sedang dekat dengan seorang pria bertato. Poto pelaku kemudian ditunjukkan kepada guru tersebut. "Kami membawa foto pria dan ternyata kata gurunya betul, pria itu yang membawa kabur MZ," kata Ramdani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya