Liputan6.com, Jakarta Bali merupakan gerbang bagi sebagian besar turis asing mengunjungi Indonesia, serta merupakan tujuan wisata populer bagi pariwisata lokal. Oleh karena itu sudah seharusnya pantai-pantai di Bali ini mendapat perhatian khusus. Terlebih saat ini keberadaan sampah di sepanjang pantai mulai mengkhawatirkan akan merusak ekosistem laut dan mengurangi keindahan lukisan alam yang memesona ini.
Melihat hal ini, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan Quiksilver Indonesia (QS) mengambil langkah nyata dalam membantu menjaga pantai di Bali agar tetap bersih dan hijau, dengan menginisiasikan program Bali Beach Clean Up (BBCU) di tahun 2007. BBCu merupakan sebuah program bersih-bersih pantai yang dilakukan secara rutin setiap harinya di lima pantai ternama di Bali.
Advertisement
“Permasalahan sampah di pantai-pantai di Bali merupakan permasalahan yang kerap ditemukan di berbagai tempat di seluruh Indonesia, permasalahan yang merupakan tanggung jawab dari seluruh lapisan masyarakat. Sejak tahun 2007, Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver mencanangkan Bali Beach Clean Up untuk menunjukkan bahwa korporasi dapat menjadi solusi, terutama di area di mana mereka beroperasi,” ujar Kadir Gunduz, Presiden Direktur, CCAI.
Sebagai puncak dari kegiatan rutin harian BBCU, CCAI dan QS menggelar kegiatan tahunan, Bali’s Big Eco Weekend (BBEW) pada Sabtu (30/7/2016). Acara ini bertujuan untuk mendorong kepedulian dan mengajak seluruh masyarakat di Bali untuk melestarikan ekosistem pantai di Bali.
Bali’s Big Eco Weekend 2016 juga menampilkan perkembangan dari program BBCU yang selalu meningkat setiap tahunnya. Selain itu, acara ini juga mencoba untuk menginspirasi wisatawan untuk berpikir dan melakukan berbagai aktivitas ramah lingkungan seperti Padma Challenge, #ROXYFitness 3K Run, #ROXYFitness Yoga, Coke Kicks, Lifesavers Race, Beach Clean Up dan yang paling ditunggu-tunggu yaitu pelepasan tukik.
“Hari ini, kami mengundang masyarakat dan turis di Bali untuk berpartisipasi dan menyaksikan pelepasan 1.000 tukik kembali ke habitatnya, dan berharap agar kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai konservasi penyu,” tutup Paul Hudson, CEO Quiksilver South Pacific.
Baca Juga
