Keluarga Terpidana Mati Berdatangan ke Kejaksaan Negeri Cilacap

Halaman kantor Kejaksaan Negeri Cilacap, penuh mobil berpelat nomor luar daerah dan kedutaan.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jul 2016, 12:01 WIB
Merry Utami dipindahkan dari Lapas Tangerang ke Lapas Nusakambangan

Liputan6.com, Cilacap - Keluarga dan penasihat hukum beberapa terpidana mati kasus narkoba serta perwakilan kedutaan besar dari beberapa negara mendatangi Kejaksaan Negeri Cilacap, Jawa Tengah. Halaman kantor Kejaksaan Negeri Cilacap, Selasa (26/7/2016) penuh dengan mobil-mobil berpelat nomor luar daerah dan beberapa mobil berpelat konsulat atau kedutaan besar.

Menurut informasi, penasihat hukum dan perwakilan kedutaan besar atau konsulat memenuhi undangan Kejaksaan Agung untuk menghadiri rapat di Kejaksaan Negeri Cilacap mengenai persiapan eksekusi mati. Selain penasihat hukum dan perwakilan kedutaan besar atau konsulat, keluarga beberapa terpidana mati juga mendatangi kejaksaan.

Sementara itu, beberapa kerabat terpidana mati terlihat meninggalkan Dermaga Wijayapura setelah petugas pos penjagaan tempat penyeberangan khusus menuju Pulau Nusakambangan tidak mengizinkan mereka menjenguk narapidana di Nusakambangan.

Seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia yang menggendong seorang anak berkulit hitam termasuk mereka yang ada di Kejaksaan Negeri Cilacap, namun dia berupaya menghindari wartawan saat ditanya mengenai identitas terpidana mati yang akan dikunjungi.

Selain itu ada seorang perempuan berjilbab, yang kedatangannya sempat dihentikan oleh petugas keamananan setempat. "Mau ketemu keluarga? Keluarga siapa bu," tanya petugas keamanan tersebut.

Setelah memeriksa surat-surat yang dia bawa, petugas keamanan mempersilakan perempuan itu masuk ke dalam kantor Kejaksaan Negeri Cilacap. Keluarga terpidana mati dipersilakan memasuki Ruang Pos Pelayanan Hukum Gratis dan Pelayanan Informasi Publik.

Koordinator Rohaniwan Lapas se-Nusakambangan Hasan Makarim juga terlihat mendatangi Kejari Cilacap. Hasan mengaku hanya datang untuk pertemuan biasa. "Biasa saja, ketemuan saja," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya permintaan untuk mendampingi terpidana mati yang beragama Islam, dia mengatakan bahwa sampai saat ini dia belum menerima permintaan tersebut. "Belum ada," kata Hasan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya