Amat Miskin, Negara Ini Tak Ada Dana Rayakan Hari Kemerdekaannya

Saking miskinnya, pemerintahan negara ini tak memiliki dana untuk peringati hari kemerdekaan mereka sendiri

oleh Sulung Lahitani diperbarui 06 Jul 2016, 18:33 WIB
Saking miskinnya, pemerintahan negara ini tak memiliki dana untuk peringati hari kemerdekaan mereka sendiri

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 9 Juli tahun ini merupakan hari ulang tahun kemerdekaan yang kelima bagi Sudan Selatan. Namun, negara termuda di dunia yang terletak di benua Afrika itu menyatakan tak akan merayakan hari bersejarah tersebut. Mengapa? Alasannya cukup aneh, namun menyayat hati. Pemerintah negara berpenduduk 12 juta orang itu mengaku tidak memiliki cukup uang untuk menyelenggarakan pesta perayaan hari kemerdekaannya sendiri.

"Kami memutuskan untuk tidak merayakan hari kemerdekaan pada tanggal 09 Juli karena tidak ingin menghabiskan banyak uang. Kami harus menyalurkan uang untuk kebutuhan lain," kata Menteri Informasi dan Komunikasi, Michael Makuei Lueth, seperti dilansir dari Mynewshub, Rabu (06/07/2016).

Ia menambahkan, Sudan Selatan berhasil mendeklarasikan kemerdekaan mereka setelah mereka terpaksa berperang sadara selama beberapa dekade.

Sayangnya, sejak memperoleh kemerdekaan, rakyat Sudah Selatan diharapkan tidak merayakan pesta hari kemerdekaan negara mereka sendiri karena biayanya yang besar tersebut. Menurut Lueth, biaya minimal yang diperlukan untuk merayakan hari kemerdekaan mereka saja mencapai 450.000 poundsterling.

Di negara seluas hampir 620.000 kilometer persegi ini dilaporkan hanya ada sekitar 500 kilometer jalan beraspal di seluruh Sudan Selatan. Situasi bertambah buruk ketika harga minyak mentah dunia anjlok lebih dari setahun lalu. Bank Dunia mengungkapkan bahwa Sudah Selatan sebagai negara yang paling banyak mengandalkan minyak di seluruh dunia karena 90 persen pendapatan negara tersebut berasal dari galian 'emas hitam' itu.

Sebelumnya, IMF memperingatkan bahwa akibat jatuhnya harga minyak dunia, penyimpanan pemerintah Sudan Selatan hanya akan tinggal seperempat dan inflasi akan meningkat sampai 300 persen. Malahan, bank sentral negara tersebut pernah menyatakan kalau negara itu hanya memiliki sumber penyimpanan keuangan darurat yang hanya mampu bertahan selama satu bulan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang mudik, bisa dibaca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya