Mourinho dan Guardiola Berebut Bek Tangguh Everton

Stones telah menarik minat banyak klub besar Eropa.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 19 Jun 2016, 20:50 WIB
John Stones (tengah) menjadi pemain Everton yang dibidik duo Manchester. (BEN STANSALL / AFP)

Liputan6.com, Liverpool - Dalam beberapa musim terakhir, John Stones berevolusi jadi bek andalan Everton. Tak heran jika Stones memiliki banyak peminat. Bahkan, Jose Mourinho dan Pep Guardiola pun menyatakan ketertarikannya pada Stones.

Stones adalah pemain yang dibina di akademi Barnsley. Setelah tampil di 28 laga bersama Barnsley, Stones direkrut Everton di bursa transfer musim dingin 2013 dengan mahar 3,5 juta euro. Hebatnya, enam bulan kemudian, ia sudah diplot sebagai salah satu bek andalan Everton.

Baca Juga

  • Turnamen Semi Bugil Jadi Pesaing Piala Eropa 2016
  • Video Kisah Perjuangan Ambrizal Umanailo
  • Conte Gabung Chelsea, Begini Prediksi Buffon

Penampilan terbaiknya datang di musim 2015/2016. Pasalnya, pemain kelahiran 28 Mei 1994 itu dimainkan hingga 41 pertandingan. Hebatnya, ia hanya mendapat empat kartu kuning. Artinya, sebagian besar tekel yang dilakukannya bersih.

Karenanya, tak jadi sebuah kejutan saat Roy Hodgson memasukkan namanya ke dalam skuat Inggris di Piala Eropa 2016. Bahkan, pelatih kepala dua tim asal Manchester, Manchester United dan Manchester City, rela bersaing demi mendapatkan tanda tangannya.

Sayang, keinginan Mourinho dan Guardiola tampaknya bakal terbentur dengan niat Ronald Koeman untuk mempertahankannya. Kebetulan, Koeman baru saja diangkat sebagai manajer baru Everton. Dan, Stones adalah pemain yang masuk dalam rencananya.

"Saya ingin membantu semua orang dan terkadang Anda memiliki sesuatu yang lebih. Pertama, saya ingin berbicara dengannya secara pribadi, menanyakan apa perasaannya dan membuat kesimpulan," tutur Koeman seperti dilansir Manchester Evening News.

2 dari 2 halaman

Belajar dari Kesalahan

Koeman tampaknya sudah belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan Everton di beberapa edisi terakhir bursa transfer. Ia melihat Everton telah melakukan kesalahan dengan menjual beberapa pemain bintang mereka.

Mulai dari Mikel Arteta, Jack Rodwell, hingga Maroane Fellaini. Penjualan mereka memang menstabilkan keuangan Everton. Tapi, di sisi lain kepergian ketiga pemain itu membuat Everton kehilangan keseimbangan dalam permainan.

Puncaknya, Everton hanya mampu finis di urutan ke-11 Liga Premier Inggris 2015/2016. Dari 38 laga, mereka hanya menorehkan 11 kemenangan. Itu adalah posisi terburuk yang pernah didapat Everton sejak musim 2006/2007.

"Saya telah memiliki pengalaman dalam beberapa tahun terakhir. Selalu ada minat kepada banyak pemain. Kami ingin menjaga semua pemain karena saya tak ingin menjual pemain terbaik di sini," ujar Koeman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya