Liputan6.com, Marseille - Inggris menghadapi Rusia di Stade Velodrome, Marseille, Minggu (12/6/2016), pada laga perdana Grup B Piala Eropa 2016. Dalam pertandingan ini, kedua pelatih bingung menentukan starting line up.
Di Piala Eropa 2016, pelatih Inggris, Roy Hodgson membawa pemain muda dan berpengalaman. Termasuk dua pemain paling rajin mencetak gol pada Liga Premier Inggris 2015/16, Harry Kane dan Jamie Vardy.
Baca Juga
- Momen Piala Eropa: Dapat Durian Runtuh, Denmark Juara 1992
- Rio Haryanto Sebut GP Kanada Bakal Siksa Manor
- Alfred Riedl Resmi Latih Timnas Indonesia
Advertisement
Hodgson juga membawa pemain debutan seperti Marcus Rashford, Dele Alli, Raheem Sterling, hingga Danny Rose. Mantan pelatih Liverpool itu juga membawa beberapa pemain berpengalaman seperti Wayne Rooney, James Milner, Joe Hart, hingga Chris Smalling.
Banyaknya pemain berkualitas membuat Hodgson kebingungan memilih pemain. Saking bingungnya memilih pemain, dia sampai sakit kepala. "Ada begitu banyak pemain bagus yang bisa dengan mudah mendapatkan posisi dalam tim ini," ujarnya, dikutip dari situs resmi UEFA.
"Ini tak mudah untuk memilih siapa yang akan bermain. Tapi saya senang dengan sakit kepala yang saya miliki ini. Kami berharap kami siap. Saya belum menentukan nama yang bermain, saya memiliki pertemuan lagi dengan para pemain saat saya akan menentukan nama," ucap Hodgson.
Hal serupa juga dirasakan pelatih Rusia, Leonid Slutski. Membawa banyak pemain tenar di Liga Rusia, seperti Artyom Dzyuba, Aleksandr Golovin, hingga Roman Shirokov. Slutski hanya membawa satu pemain yang bermain di luar Rusia, yakni bek Schalke, Roman Neustadter.
Selain itu, Slutski juga membawa tiga kiper tangguh di Rusia, dua di antaranya pemain debutan, yakni Yuri Lodygin dan Guilherme Marinato. Satu kiper berpengalaman Rusia adalah Igor Akinfeev yang sudah menjalani 87 pertandingan bersama timnas.
"Selalu ada perdebatan bila saya menurunkan pemain muda atau yang berpengalaman. Sama seperti Inggris, kami punya banyak pemain yang melakukan debut di turnamen besar," katanya.
"Kami juga punya Dzyuba yang mencetak 29 gol di semua kompetisi pada musim lalu. Dia juga salah satu top scorer di babak penyisihan grup Liga Champions. Selain badannya yang tinggi, dia punya kualitas yang bagus," Slutski menambahkan.
Untuk menghadapi Inggris, Slutski hanya mengandalkan logikanya saja. Sebab, dia juga memprediksi bakal banyak kejutan yang ditunjukkan pemain Inggris. "Untuk menentukan starting line-up, saya harus menggunakan logika," ujarnya.
