Les Miserables Rasa Teater KataK

Teater KataK tak berniat meniru mentah-mentah bentuk populer Les Miserables yang dibawakan dalam produksi West End maupun Broadway.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 01 Jun 2016, 04:00 WIB
Pertunjukan Les Miserables Teater KataK pada 28-29 Mei 2016

Liputan6.com, Jakarta Teater musikal "Les Miserables", adalah salah satu lakon teater paling populer di dunia. Pertama kali dipentaskan pada tahun 1980, pertunjukan yang diadaptasi dari novel karya Victor Hugo ini telah dibawa berkeliling ke seluruh dunia, termasuk ditampilkan dalam film berjudul sama di tahun 2012.

Lakon berlatar Prancis abad 19 ini kemudian dibawakan kembali oleh kelompok teater Indonesia, Teater KataK, pada 28-29 Mei lalu di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat.

Poster Les Miserables Teater KataK

Teater KataK tak berniat meniru mentah-mentah bentuk populer "Les Miserables" yang dibawakan dalam produksi West End maupun Broadway. Mereka, mencoba bereksperimen dengan cara mereka sendiri. Mereka tidak menampilkan pertunjukan musikal, namun musik tetap diberi porsi yang dominan. Semua lagu yang akan dibawakan pun dibuat langsung oleh para anggota Teater KataK, di bawah arahan sutradara Venantius Vladimir Ivan.

“Dulu kita pernah memainkan "Hamlet" yang gayanya komikal sekali, pernah pula "Kebun Ceri" yang lebih ke realis. "Les Miserables" ini arahnya realis dengan porsi musik cukup banyak,” ujar Ivan, dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (31/5/2016).

Langkah ini terbilang cukup berani. Pasalnya, Ivan harus lepas dari bayang-bayang "Les Miserables" versi musikal ala Broadway dengan sejumlah lagunya yang melegenda. Contoh saja, penggemar teater mana yang tak kenal lagu “I Dreamed a Dream”, “Do You Hear the People Sing?”, atau "On My Own".

Riski Safaat, pemeran Jean Valjean, juga baru pertama kali ini dituntut bisa berakting sambil bernyanyi. “Untungnya banyak anak-anak yang mendukung dan terus kasih saran,” ujar Riski.

Pertunjukan Les Miserables Teater KataK

"Les Miserables" bercerita tentang sejumlah karakter dengan jalan nasib yang saling berkelindan. Tokoh utamanya adalah Jean Valjean, mantan narapidana yang berjuang mencari penebusan sembari berdamai dengan dirinya sendiri. Ia lalu mengangkat seorang anak sebatang kara bernama Cosette, dan menjalani peran baru sebagai ayah.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya