Strategi PANDI Dukung Program Sejuta Domain Gratis

PANDI siap mendukung program sejuta domain gratis dar pemerintah dengan melakukan sosialisasi kepada para komunitas.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Mei 2016, 17:10 WIB
Strategi penggunaan satu juta domain oleh PANDI akan memenuhi target 500 ribu domain pada 2016 mendatang (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Diwartakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah meluncurkan program sejuta domain gratis yang ditujukan bagi masyarakat Indonesia, khususnya UKM, sekolah, desa, dan komunitas.

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) pun menuturkan sangat mendukung program tersebut. Menurut Ketua PANDI Andi Budimansyah, PANDI dalam hal ini bekerja sebagai pendukung pemerintah agar program tersebut bisa berjalan lancar.

"Salah satu yang dilakukan melalui sosialiasi kepada para UKM dan menyampaikan kepada komunitas ketika ada acara PANDI," ujar Andi saat ditemui di sela-sela acara PANDI Meeting di Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Andi mengatakan program ini diharapkan dapat membantu banyak UKM untuk berkembang. Selain itu, pengusaha di Indonesia diharapkan pula terdorong untuk mulai berbisnis secara online.

"Untuk itu, PANDI akan berusaha agar target yang dicanangkan dapat tercapai," tutur Andi. Sebagai informasi, pada tahun pertama program sejuta domain gratis ini pemerintah menargetkan 350 ribu pendaftar.

Di sisi lain, Andi menuturkan pertumbuhan pengguna domain .id setiap tahun memang terus meningkat. Ia mengatakan pada tahun lalu pengguna domain .id tumbuh sekitar 24 persen.

"Di kuartal pertama tahun ini saja pertumbuhan (domain .id) mencapai 23 persen. Untuk itu diharapkan pada akhir tahun mencapai 60 persen," kata Andi. Apalagi, menurut Andi, program sejuta domain gratis ini juga dapat meningkatkan jumlah pengguna domain .id.

Andi melanjutkan, saat ini pengguna domain .id masih didominasi .co.id dengan jumlah sekitar 38 persen. Sementara di urutan kedua adalah .id dengan persentase 28 persen.

"Uniknya, .id ini baru diperkenalkan dua tahun lalu, tapi sudah berhasil mencapai jumlah cukup besar," kata Andi mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Why)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya