10 Perusahaan Besar AS yang Paling Banyak Pecat Karyawan

Perusahaan-perusahaan melakukan efisiensi. Mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 16 Mei 2016, 18:49 WIB
Walmart pecat karyawannya setelah mengembalikkan uang yang ia temukan di parkiran. (News.com.au)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi global belum stabil. Daya beli masyarakat yang rendah sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Belum lagi harga minyak dan komoditas yang juga tak kunjung pulih.

Imbasnya, perusahaan-perusahaan pun melakukan efisiensi. Mereka memecat karyawan alias melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan PHK tersebut juga terjadi di Amerika Serikat AS) yang merupakan negara terbesar di dunia dan juga merupakan negara industri.

Maraknya PHK ini juga menjadi bahan kampanye bagi calon presiden AS. Beberapa kandidat memiliki program untuk mengurangi angka pengangguran dan PHK. 

Kebanyakan PHK terjadi di sektor energi dan retail. Jelas, itu berhubungan dengan turunnya harga minyak dan daya beli masyarakat.

Sampai saat ini, perusahaan yang melakukan PHK terbesar adalah National Oilwell Varco, supplier besar untuk peralatan pengeboran minyak dan gas alam. Perusahaan ini berada di Houston dan menyatakan sudah mem-PHK sebanyak 17.850 orang.

Sektor energi mendominasi fenomena ini. Anjloknya harga minyak memangkas keuntungan juga pekerja di perusahaan minyak.

Selain itu, sektor ritel juga salah satu yang terbesar dalam daftar. Walmart contohnya, salah satu jaringan ritel terbesar memangkas 16.000 orang karyawannya dan menutup 269 tokonya.

Alasan Wallmart melakukan PHK, tak hanya daya beli masyarakat yang menurun, tapi juga karena masyarakat kini lebih pilih belanja online. Teknologi memukul perusahaan ritel ini.

Berikut 10 perusahaan AS yang melakukan PHK terbesar di 2016:

1. National Oilwell Varco: 17.850 orang.
Alasan: Harga minyak turun

2. Walmart: 16.000 orang.
Alasan: Toko tutup

3. Schlumberger (SLB): 12.500 orang.
Alasan: Harga minyak turun

4. Intel (INTC, Tech30): 12.000 orang.
Alasan: Restrukturisasi

5. Halliburton (HAL): 10.200 orang.
Alasan: Harga minyak turun

6. Dell: 10.000 orang.
Alasan: Restrukturisasi

7. Chevron (CVX): 7.500 orang.
Alasan: Harga minyak turun

8. Buffetts LLC (owns restaurants): 6.000 orang.
Alasan: Bangkrut

9. Devon Energy (DVN): 6.000 orang.
Alasan: Harga minyak turun

10. DuPont (DD): 6.000 orang.
Alasan: Merger dengan DowChemical.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya