Harga Emas Meredup Akibat Penguatan Dolar AS

Dolar yang lebih kuat cenderung membebani emas, karena menjadi lebih mahal untuk pembeli asing.

oleh Nurmayanti diperbarui 05 Mei 2016, 09:13 WIB
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Harga emas jatuh terdorong penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini serupa dengan hari sebelumnya.

Harga emas untuk pengiriman Juni turun 1,4 persen menjadi US$ 1.274,40 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

WSJ Dollar Index, yang mengukur mata uang AS terhadap 16 orang lain, baru-baru ini mencatat kenaikan dolar sebesar 0,3 persen sebesar 85,63. Dolar yang lebih kuat cenderung membebani emas, karena harga logam mulia dalam mata uang AS dan menjadi lebih mahal untuk pembeli asing.

Harga emas telah diuntungkan dalam seminggu terakhir seiring melemahnya dolar AS, karena Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga jangka pendek rendahnya dan mengisyaratkan bahwa akan memperlambat kenaikan suku bunga di masa depan.


Investor berharap bahwa data pekerjaan bulanan yang akan dirilis pada hari Jumat akan memberikan petunjuk lebih tentang kesehatan ekonomi AS dan waktu potensial kenaikan suku bunga acuan.

"Karena ada pembicaraan soal kenaikan tarif pada Juni, Anda melihat banyak dolar datang menjelang data pekerjaan," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membebani emas, karena mereka membuat aset dengan imbal hasil seperti AS Treasurys lebih menarik dibandingkan logam mulia.

Laporan pekerjaan tahun ini, sebelumnya mengisyaratkan pertumbuhan yang kuat di sektor ketenagakerjaan.

Namun, perdagangan emas yang sangat erat terhadap dolar, Tom Kendall dari ICBC Standard Bank memperingatkan investor jika kekuatan emas baru-baru ini bisa cepat memudar.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya