Reaksi Gubernur Bengkulu atas Pembunuhan Yuyun

Gubernur Bengkulu Ridwan menyebut daerah tempat tinggal Yuyun adalah pusatnya kejahatan di Bengkulu.

oleh Muslim AR diperbarui 04 Mei 2016, 22:52 WIB
Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti dan wakilnya Rohidin Mersyah berpose saat acara pelantikan gubernur dan wakil gubernur masa jabatan tahun 2016-2021 di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2 ).(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kejadian mengenaskan yang dialami bocah Yuyun mengundang keprihatinan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti. Dia menginstruksikan operasi besar-besaran di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

"Kita sudah koordinasi sama polisi, Korem juga kita ajak, kita operasi besar-besaran," ujar Ridwan di Jakarta Barat, Rabu (4/5/2016).

Tak tanggung-tanggung, besok pagi ia memboyong Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Yohana Yembise untuk langsung ke lokasi.

"Besok pagi saya sama Bu Menteri ke lokasi, kita harapkan ini jadi yang terakhir," kata Ridwan.

Ridwan menyebut, daerah tempat tinggal Yuyun adalah pusatnya kejahatan di Bengkulu. Belum lagi, keadaan geografis daerah itu berbatasan langsung dengan hutan lindung dan jalan utama ke Sumatera Selatan.

"Daerah itu berlembah, banyak penjahat, di sana kemiskinan tinggi, pendidikan apalagi, daerah paling tertinggal, kemiskinan jadi pemicunya (kejahatan seksual pada Yuyun)," Ridwan menjelaskan.

Untuk menanggulanginya, Ridwan berencana akan bertindak keras. Esok pagi ia mulai pakai tangan besi hingga waktu yang belum ditentukan.

"Kita operasi miras, membuat pelarangan pesta malam, di kafe-kafe melarang pakai house music. Kita ajak kepolisian untuk turun ke lapangan," kata dia.

Tempat kejadian nahas itu berjarak 130 kilometer dari Kota Bengkulu. Hal ini memperlambat akses informasi dan koordinasi. Kasus Yuyun sudah heboh sejak awal April lalu di Bengkulu, namun baru menjadi perhatian nasional pada awal Mei 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya