Ahok: Kenapa yang Diributkan Hanya Reklamasi Sedayu dan Podomoro?

Mantan Bupati Belitung Timur itu menduga, para aktivis hanya berani memprotes garapan para pengembang swasta.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 19 Apr 2016, 18:52 WIB
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberi sambutan pada peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Pejagalan, Jakarta, Rabu (6/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mempertanyakan sikap para nelayan dan aktivis lingkungan yang menolak reklamasi 17 pulau di Jakarta.

Sebab, protes yang dilakukan para aktivis tebang pilih atau hanya untuk pulau reklamasi garapan PT Agung Sedayu Group dan Agung Podomoro Land (APL).

"Kenapa sih reklamasi yang diributin cuma Agung Sedayu dan Agung podomoro. Yang Jakpro enggak ribut, Ancol, MKY enggak ribut," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/4/2016).


Mantan Bupati Belitung Timur itu menduga, para aktivis hanya berani memprotes garapan para pengembang swasta. Sedangkan reklamasi yang dilakukan pemerintah dibiarkan.

"Pernah enggak mereka protes KBN (Kawasan Berikat Nusantara)? Yang jelas nyambung daratan itu kan langgar aturan,"ucap Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menduga gelombang protes yang mengatasnamakan nelayan ada hubungannya dengan DPRD DKI Jakarta atau untuk menekan pengusaha swasta.

"Aneh, kenapa reklamasi pulau lain mereka gak pernah nyerang, hanya nyerang Agung Sedayu dan Podomoro. Pada saat yang sama DPRD ketangkap minta duit melulu ke Podomoro," ucap Ahok.

Keanehan lain, menurut Ahok, tidak ada aksi penolakan terhadap proyek reklamasi saat gubernur terdahulu. Padahal Fauzi Bowo juga sudah menerbitkan izin pelaksanaan reklamasi untuk Pulau C dan D pada 2012 lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya