Penjualan di Pameran Otomotif Thailand Merosot

Gelaran Bangkok International Motor Show (BIMS) ternyata tak memberikan hasil yang memuaskan terhadap penjualan mobil.

oleh Rio Apinino diperbarui 06 Apr 2016, 16:21 WIB
Sejumlah pengunjung saat menikmati pameran Bangkok Internasional Motor Show 2016 di Thailand, (22/3). Pameran otomotif ini diklaim terbesar se-Asia Tenggara dan masuk dalam 10 besar dunia. (REUTERS / Chaiwat Subprasom)

Liputan6.com, Bangkok - Perekonomian global masih tak terlalu menggembirakan bagi industri otomotif. Bahkan, kalau sebelumnya pameran otomotif kelas internasional selalu mendongkrak penjualan, maka tidak di tahun ini.

Hal ini terjadi di Thailand. Tercatat, dalam Bangkok International Motor Show (BIMS) ke-37 yang selesai dihelat beberapa waktu lalu, penjualan mobil justru turun dibanding tahun sebelumnya.

Melansir Bangkok Post, Rabu (6/4/2016), sepanjang 14 hari pameran, pemesanan mobil jumlahnya `hanya` 32.571 unit. Jumlah ini turun 12 persen dibanding tahun lalu yang mencapai angka 40 ribu pemesanan.

Vice President BIMS Jaturont Komolmis mengatakan pasar otomotif domestik terkena dampak kondisi ekonomi. Sedikitnya penjualan juga disebabkan karena banyak konsumen yang menghindari tarif cukai baru yang berlaku per Januari lalu.

"Meski harga mobil hanya naik 5 persen, dengan beberapa pabrikan mobil menetapkan batas atas kenaikan kendaran mereka, sentimen pasar belum membaik," ujar Jaturont.

Hal ini diamini juru bicara Federation of Thai Industries, Surapong Paisitpatanapong. Menurut dia, pasar lokal masih merasakan efek dari cukai baru. Penjualan mobil yang terus menurun jadi buktinya.

Di Indonesia, akan ada dua pameran otomotif skala besar yang akan digelar tahun ini. Apakah nasib sama akan menimpa pabrikan yang beroperasi di Indonesia? Hanya waktu yang bisa menjawab.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya