Ahok: Saya Maju Independen Bukan untuk Mengerdilkan Partai

Ahok mengatakan, negara tidak mungkin meniadakan partai politik. Dia menyebut hal tersebut ibarat hidup tanpa oksigen.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 26 Mar 2016, 16:42 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Usai menerima dukungan dari Partai Hanura secara resmi untuk maju di Pilgub DKI 2017, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, negara tidak mungkin meniadakan partai politik. Dia menyebut hal itu ibarat hidup tanpa oksigen.

"Tidak mungkin negara bisa berdiri sendiri meniadakan partai politik. Itu hidup tanpa oksigen, tidak mungkin," kata Ahok dalam sambutannya di acara deklarasi DPD Partai Hanura DKI Jakarta mendukung Ahok, di Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Sabtu (26/3/2016).

Dia mengungkapkan, keputusannya maju melalui jalur independen bukan upaya mengerdilkan partai. Itu hanya mengikuti aspirasi rakyat, dalam hal ini para pendukung yang tergabung dalam TemanAhok yang mau bersusah payah mengumpulkan tanda tangan bagi dirinya untuk bisa maju sebagai calon gubernur.

"Jadi bukan mengerdilkan partai. Sebetulnya saya bisa maju langsung dengan partai politik, tidak ada risiko. Tapi ada TemanAhok yang datang, mereka rupanya hampir memenuhi satu juta tandatangan dan saya meyakini jika partai politik melihat hal ini mereka akan banyak bergabung," ungkap Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengapresiasi dukungan yang diberikan Hanura kepada dirinya di saat orang mulai meragukan partai politik, namun nyatanya masih ada partai yang sesuai dengan hati nurani rakyat.

Dukungan Parpol Lain

Terkait isu bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan PDI Perjuangan akan turut mendukungnya, Ahok menyiratkan dirinya memiliki kedekatan dengan seluruh partai tersebut.

"Pengalaman saya dengan PKB dulu, Gus Dur menjadi juru kampanye waktu saya maju sebagai calon Gubernur Bangka Belitung. Di sana Gus Dur menyatakan harapannya, agar ada satu provinsi yang menjadi model melaksanakan sistem jaminan sosial nasional, dan kini DKI Jakarta menjadi model," ucap Ahok.

 

Sedangkan untuk PAN, Ahok mengaku mengenal baik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. PAN juga telah menyatakan akan mendukung calon yang diinginkan rakyat.

"Kalau Demokrat, saya sudah ditelepon Pak Ruhut (Sitompul), saya juga kenal dengan Mas Ibas, tapi saya tidak tahu (kelanjutannya). Untuk PDIP juga hubungan saya dengan Ibu Mega bisa dibilang seperti kakak beradik, atau seperti orangtua, hubungan saya dengan keluarga Pak Taufik Kiemas baik dari dulu," Ahok menandaskan.

Hanura merupakan partai kedua yang resmi mendeklarasikan diri mendukung Ahok pada Pilkada 2017, setelah sebelumnya Partai Nasdem menyatakan hal serupa. Menurut Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, keputusan dukungan ini diambil setelah melalui proses menyerap aspirasi dari tingkat bawah.

Wiranto juga menegaskan, Hanura tidak mendapatkan apa pun atas dukungan ini. Dia menekankan bahwa atas dukungan ini, Hanura mengharapkan masyarakat DKI Jakarta ke depan bisa mendapatkan sebuah kelebihan berupa kenyamanan dan keamanan hidup.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya