Pengusaha Es Lilin dari Cilincing Tantang Ahok di Pilkada DKI

Idrus mengaku alasannya maju ke Pilkada DKI karena ingin membuat Jakarta milik semua kalangan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 23 Mar 2016, 21:48 WIB
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhamad Idrus (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung di Pilkada 2017 mulai bermunculan. Salah satunya adalah Muhamad Idrus, pria asal Cilincing, Jakarta Utara.

Idrus mengaku alasannya maju ke Pilkada DKI karena ingin membuat Jakarta menjadi milik semua kalangan.

"Jakarta yang kita inginkan adalah Jakarta untuk semua. Artinya Jakarta bukan dikotak-kotakkan, bukan untuk suku tertentu, bukan untuk etnis tertentu, tapi untuk semua. Insya Allah itu menjadi salah satu tujuan saya untuk maju,' kata Idrus ketika mendatangi kantor redaksi Liputan6.com, SCTV Tower, Jakarta, Rabu (23/3/2016).

Pria yang lahir di Kali Baru, Jakarta Utara ini, tak muluk-muluk dengan berbagai program untuk membangun Ibu Kota. Yang terpenting, kata dia, pembanguan di Jakarta harus berpola dan tanpa terburu-buru.

"Kita harus kembali ke fitrahnya bagaimana Jakarta dibangun. Jangan sampai pembangunan Kota Jakarta karena emosi, karena keterburu-buruan tanpa terencana dan pola yang baik," kata dia.

Ketertarikan menjadi orang nomor satu di DKI, bukan tanpa alasan. Selain karena asli Jakarta, ia juga merasakan jarak antara si miskin dan si kaya di Ibu Kota ini amat terasa. Seperti yang ia rasakan sewaktu kecil.

Baca Juga

    Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhamad Idrus (Liputan6.com/Fery Pradolo)

    Di mana pada saat itu, ia memiliki pengalaman unik menjual es lilin di wilayah Kali Baru. Berawal dari kegemarannya melihat kegiatan bongkar muat di pelabuhan Kali Baru, ia mulai melihat adanya peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan. Jualan es lilin lah, yang dia pilih memulai bisnisnya.

    Walau hanya berjualan es, Idrus mengaku usahanya pada saat itu dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ia pun mengajak tetangganya untuk menjajakan es buatannya.

    "Tetangga saya jual mi rebus, terus anaknya nganggur, lalu saya ajak jualan es lilin aja, biar saya yang modalin. Karena kan siang saya sekolah, dia siang enggak sekolah," ucap dia.

    Atas dasar itulah, Idrus sadar betul bahwa kesenjangan sosial dan ekonomi di Jakarta amat terlihat. Inilah yang membuat dirinya bergerak ikut berpatisipasi dalam ajang Pilkada 2017 mendatang.

    "Tuhan ini sebenarnya menciptakan 80 persen lebih banyak kesamaan daripada perbedaan kita yang hanya 20 persen. Kenapa kita hanya bicara yang 20 persen, kenapa tidak bicara yang 80 persen. Ke depan, siapa pun yang jadi calon gubernur, saya sangat yakin bahwa Jakarta keren," tutur Idrus.

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya