Ini Sosok Heru Pendamping Ahok, Tangan Kanan Blusukan Jokowi

Ahok menilai Heru adalah sosok yang bersih, namun di balik itu Heru adalah orang di balik layar blusukan Jokowi saat menjabat Gubernur.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Mar 2016, 15:57 WIB
Jokowi didampingi Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono beserta Dirut PD Pasar Jaya, Djangga Lubis saat meresmikan Pasar Kelapa Gading, Jakarta, Senin (26/5/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Heru Budi Hartono mulai dicari namanya setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggandengnya sebagai calon wakil gubernur melalui jalur independen. Lalu, apa respons Heru terkait langkah atasannya itu?

Menanggapi itu, Heru tidak mau terlalu mengambil pusing dengan langkah yang diambil Ahok. Dia hanya berterima kasih pada Ahok atas kepercayaan yang diberikan.

"Kita jalanin aja semoga Pak Ahok lancar menjadi gubernur kembali. Saya mendukung beliau. Terima kasih kepercayaan yang diberikan Ahok kepada saya," kata Heru saat dikonfirmasi, Kamis (10/3/2016).

Pria kelahiran Medan, 13 Desember 1965 itu memulai karier di Jakarta dengan menempati jabatan staf khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993. Kariernya di wilayah terus menanjak hingga menduduki posisi Wali Kota Jakarta Utara.

Pria berkacama mata ini mengaku tidak memiliki persiapan khusus dalam menghadapi pertarungan politik di ibu kota. Heru hanya bisa berdoa.

"Persiapan khusus cuma berdoa supaya lancar. Nanti paling banyak-banyak diskusi sama Pak Ahok," ujar Heru.

Punya Banyak Pengalaman

Heru memang terbilang cukup berpengalaman menjadi pimpinan di Jakarta. Sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Utara, Heru pernah menjabat sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja sama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta. Jabatan ini membuat Heru sibuk mengatur jadwal Joko Widodo yang kala itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Kinerja yang terus meningkat juga cukup mencuri perhatian Ahok. Ketika ada masalah di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Ahok ngebet menempatkan Heru untuk memimpin posisi itu.

Hanya saja, Jokowi tidak mengizinkan. Akhirnya Ahok langsung menempatkan Heru sebagai Kepala BPKAD setelah begitu menjabat sebagai gubernur.

"Semua orang pasti cari tahu siapa sih Heru. Dia korupsi apa enggak waktu jadi wali kota? Dia meres PNS enggak sih? Muda loh. Kenapa Heru terpilih? Anak 23 tahun sudah kerja, istri kerja enggak ada kasus, sudah dipanggil BPK berapa kali. Aku enggak pernah denger dia berkasus sama UPS. Wali kota saya cek ke pengusaha enggak pernah meres, enggak pernah macam-macam, pernah minta mundur dari PNS," jelas Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin 7 Maret 2016.

"Bagi saya cuma mau buktikan ada PNS yang jujur namanya Heru. Dicek aja, kalau dia bagus bisa orang mulai dipercaya. Ada PNS baik, kepercayaan itu lebih penting," lanjut Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya