Secret Service 'Cekik' Fotografer dalam Kampanye Donald Trump

Chris Morris yang merupakan fotografer kontrak Time untuk meliput kampanye, dikawal keluar dari area itu di tengah protes anti-Trump.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Mar 2016, 17:23 WIB
Chris Morris digelandang pihak berwenang. (Reuters)

Liputan6.com, Virginia - Sebuah insiden menegangkan terjadi di tengah kampanye Donald Trump pada malam Super Tuesday Senin, 29 Februari 2016 waktu setempat. Dalam acara tersebut, terjadi perkelahian antara salah satu jurnalis dengan satu penjaga yang dilaporkan sebagai anggota Secret Service.  

Insiden diawali dengan pertengkaran antara seorang fotografer berita dan agen Secret Service, berlanjut saling lontar kata-kata kasar. Pertengkaran itu berakhir dengan pencekikan yang membuat sang pewarta foto terjatuh.

Adegan tersebut terekam kamera CBC News, Selasa (1/3/2016), juga disaksikan wartawan lainnya.

Setelah terlibat adegan mendebarkan tersebut, Chris Morris yang merupakan fotografer kontrak Time untuk meliput kampanye, dikawal keluar dari area itu di tengah protes anti-Trump. Ia kemudian ditahan sebentar oleh pihak berwenang sebelum akhirnya dibebaskan.

Secret Service mengatakan sedang menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya, sementara agen yang terlibat dalam insiden tersebut belum teridentifikasi.

Pidato Trump selama 1 jam pada hari Senin waktu setempat itu sempat terganggu oleh sejumlah demonstran -- baik individu maupun kelompok.

Dalam video insiden yang juga banyak direkam secara amatir, terlihat Morris mencoba mencari posisi aman untuk memotret demonstran yang diusir dari acara kampanye Trump di Radford University.

Tiba-tiba saja Morris ditolak oleh seorang agen, yang kemudian mencengkeram dan menjatuhkannya ke tanah. Beberapa detik kemudian, Morris menyentuh si agen untuk memberitahukan versinya tentang apa yang terjadi. Lalu ia dikawal keluar.

Meski ramai dibicarakan, para pendukung bakal calon presiden AS Donald Trump mengaku tak tahu-menahu tentang detail perkelahian tersebut.

Pihak Time mengaku prihatin dengan respons agen yang di luar dugaan tersebut. 

"Kami sudah menghubungi Secret Service AS untuk mengungkapkan keprihatinan tentang respons agen," kata pihak Time melalui sebuah pernyataan.

Sementara Morris mengaku menyesali konfrontasi antara dirinya dan pihak Secret Service.

Berikut cuplikan adegannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya