Sebelum Kalijodo Dibongkar, Warga Minta Waktu Doa Bersama

Sebanyak 5.000 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP membongkar kawasan Kalijodo.

oleh Muslim AR diperbarui 29 Feb 2016, 11:34 WIB
Alat berat merobohkan bangunan di kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (29/2). Puluhan bangunan di kawasan tersebut mulai rata dengan tanah serta menjadi tontonan warga. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kalijodo di Penjaringan, Jakarta Utara, yang tetap bertahan meminta pada aparat gabungan yaitu Satpol PP, Polisi, TNI menunda pembongkaran rumahnya. Leonard Eko Wahyu Widiyatmoko atau akrab disapa Leo itu meminta aparat membongkar rumahnya pada pukul 14.00 WIB.

"Saya minta diberi waktu hingga jam 2 dan minta bantuan untuk mengerahkan Satpol PP untuk mempercepat membawakan barang," ujar Leo kepada Kapolsek Penjaringan Ruddi Setiawan di depan rumahnya, Senin (29/2/2016).

Ia juga minta waktu untuk berdoa sebelum rumahnya rata dengan tanah. "Saya mohon izin untuk melakukan doa bersama sebelum rumah dirobohkan," ucap Leo.

Pembongkaran di kawasan Kalijodo masih berlangsung. Dari pantauan Liputan6.com, hanya tinggal bagian tengah kawasan Kalijodo yang belum rata dengan tanah. Sedangkan bangunan di sepanjang jalan Kepanduan II sudah rata dengan tanah.

Sebanyak 5.000 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP menyerbu kawasan Kalijodo Senin pagi ini untuk membongkar kawasan tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal berjanji tak akan ada masyarakat yang terluka dalam pembongkaran yang rencananya untuk ruang terbuka hijau. Jika masyarakat Kalijodo memaksa bertahan. Pihaknya akan mengangkut yang bersangkutan ke kantor polisi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya