Ratusan Ribu Migran yang Masuk ke Jerman Menghilang

Dalam keterangan tertulis, pemerintah Jerman mengatakan para migran tidak muncul di pusat penampungan sesuai dengan arahan aparat.

oleh Rinaldo diperbarui 27 Feb 2016, 21:19 WIB
Anak-anak bermain di dekat tenda yang didirikan bagi para migran di dalam hanggar bekas bandara Tempelhof di Berlin, Jerman, Rabu (9/12/2015). Jerman menerima satu juta migran dari beberapa negara yang sedang dilanda perang. (REUTERS/Fabrizio Bensch)

Liputan6.com, Berlin - Setelah menerima pendaftaran 130 ribu pencari suaka tahun lalu, pemerintah Jerman mengaku tidak mengetahui lagi keberadaan mereka saat ini.

Dalam keterangan tertulis, pemerintah Jerman mengatakan para migran tidak muncul di pusat penampungan sesuai dengan arahan aparat. Hal ini mungkin terjadi, karena para migran pindah ke negara lain, bersembunyi dari pengawasan aparat, atau mendaftar beberapa kali.

Seperti dilansir Dailymail, Sabtu (27/2/2016), para pencari suaka yang tidak diketahui keberadaannya tersebut mewakili 13% dari 1,1 juta pencari suaka yang terdaftar di Jerman pada 2015.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan, serangkaian langkah yang telah disetujui parlemen pada Kamis lalu bakal membantu penanganan para migran yang hilang.

Seperti dilaporkan kantor berita AFP, langkah-langkah itu mencakup pemberian kartu identitas kepada migran yang baru tiba di Jerman sehingga aparat bisa menyimpan data pribadi mereka dalam sebuah bank data dan pendaftaran berulang bisa dicegah.

Dari data itu aparat Jerman juga bisa mengetahui dengan cepat pelaku kriminal di antara para migran sehingga mereka bisa dikeluarkan.

Pada Kamis lalu, Kepala Kantor Federal Bidang Migrasi, Frank-Juergen Weise menyatakan ada sekitar 400 ribu orang di Jerman yang identitasnya tidak diketahui.

Dari 1,1 juta migran yang masuk ke Jerman, kelompok utama adalah yang berasal dari Suriah. Menyusul kemudian kelompok migran dari Afghanistan yang mencapai 154 ribu orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya