Merasai Kengerian Lubang Jepang di Bukittinggi

Gua Jepang atau Lubang Jepang di Bukittinggi merupakan gua terpanjang yang mencapai kedalaman kurang lebih 40 meter

oleh Retno Wulandari diperbarui 26 Feb 2016, 18:30 WIB
Gua Jepang atau Lubang Jepang di Bukittinggi merupakan gua terpanjang yang mencapai kedalaman kurang lebih 40 meter

Liputan6.com, Jakarta Hawa sejuk segera menyambut, saat kaki mulai melangkah memasuki Taman Panorama yang terdapat di wilayah Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu (8/2/2016). Pemandangan cantik Ngarai Sianok yang tersaji di depan mata, membuat kami berdecak kagum.

Sejauh mata memandang telihat lembah dengan guratan-guratan terjal batu cadas menjulang mengepung lembah.
Di balik keindahan Ngarai Sianok yang memukau, terdapat Lubang Jepang atau Gua Jepang yang menjadi saksi bisu kekejaman tentara Jepang pada para pekerja paksa atau Romusha.

Tepat di mulut Gua, langsung terlihat sebuah tangga mengular ke bawah. Sorot lampu di kanan kiri tangga membimbing saya kala menuruni 132 anak tangga hingga tiba di dasar gua yang memiliki kedalaman mencapai kurang lebih 40 meter dari atas permukaan Taman Panorama.

 

Awalnya saya sempat ragu melangkahkan kaki, mengingat Sumatera Barat adalah daerah rawan gempa. Saya takut jika saya masuk gua, lalu tiba-tiba terjadi gempa, maka saya dan lainnya bisa terkubur hidup-hidup. Namun pikiran itu segera sirna, saat seorang pemandu wisata mengatakan bahwa Lubang Jepang ini sangat kuat karena lapisan dinding gua adalah batu cadas yang meskipun rapuh, namun karena tetesan dan rembesan air justru membuatnya semakin kuat. Bahkan saat gempa besar Padang tahun 2009 lalu, goncangan gempa tak mampu meruntuhkannya. Membuatnya bergerak pun tidak.

Saat tiba di dasar gua, guide yang memandu rombongan menghentikan langkah saya, agar menunggu anggota rombongan yang masih berada di atas. Tanpa saya tanya, pemandu mengatakan, “Jangan sampai masuk gua 20 orang, keluar gua jadi 19 atau bahkan 21 orang Kak.” Saya pun penasaran dan lanjut bertanya.

Di dalam gua ini, lanjutnya terdapat banyak lubang. Ada 21 lubang/ruangan yang saling terhubung. Ada ruang amunisi, ruang tidur, ruang pengintaian, ruang pelarian, ruang penyiksaan, ruang sidang, ruang rapat, penjara dan dapur. Semuanya terhubung satu dengan yang lain, bak labirin. Jika tidak dikawal bisa tersesat, atau yang paling dihindari adalah anggotanya bertambah. Maksudnya ada (makhluk halus) yang ikut. Mendengar ceritanya saya langsung bergidik dan diam.

2 dari 3 halaman

Lubang terpanjang

Gua Jepang atau Lubang Jepang di Bukittinggi merupakan gua terpanjang yang mencapai kedalaman kurang lebih 40 meter

Lubang terpanjang

Sambil menunggu, pikiran liar saya pun melayang pada tahun 1942 saat lubang ini dibuat. Ratusan pekerja yang didatangkan dari Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi ini ‘tumplek blek’ di gua sempit, pengap, dan gelap ini. Para tawanan perang, bahkan tentara Jepang yang sakit dan terluka akibat perang juga berada di gua yang sempit ini. Belum lagi pekerja yang lemah kondisinya, bukannya diobati justru disiksa lalu dibunuh oleh Jepang, dan mayatnya dibuang setelah beberapa hari. Membayangkanya saja membuatkanku mual.

Buruh paksa sengaja didatangkan dari luar Bukittinggi, supaya aktivitas pembuatan gua ini tidak bocor dan didengar oleh masyarakat Bukittinggi. Kalaupun ada pekerja yang berhasil meloloskan diri dari Lobang Jepang, mereka akan sulit berkomunikasi dengan penduduk setempat, karena saat itu belum ada Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa, melainkan masih menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Jepang membuat lubang ini sebagai tempat persembunyian. Seperti diketahui, tahun 1942 Jepang sudah mulai terdesak oleh sekutu, sehingga untuk tetap bisa bertahan di bumi Nusantara Jepang membuat banyak lubang, tidak hanya di kota Bukittinggi, melainkan juga di temukan di Kota Bandung dan Biak, juga tempat-tempat lain di Indonesia.

Namun Lubang Jepang yang berada di Bukittinggi ini adalah yang terpanjang yakni mencapai 5,5 kilometer yang saling terhubung. Bahkan tembus hingga ke Jam Gadang, Benteng Fort De Kock yang sekarang menjadi kebun binatang, batas kota jambu air, dan lapangan udara lama. Namun oleh pemda Bukittinggi hanya 1,47 kilometer yang dibuka sebagai obyek wisata, karena lobang lainnya kekurangan ventilasi udara.

Lubang sepanjang ini dibuat hanya dengan menggunakan alat-alat sederhana yaitu cangkul, linggis dan pahat. Buruh paksa kerja siang dan malam tanpa henti, dengan hanya diberi makan satu kali saja. Pembuatannya memerlukan waktu 2 tahun 8 bulan (1942-1945). Saking rahasianya, gua peninggalan Jepang ini baru ditemukan satu tahun setelah Indonesia merdeka.

3 dari 3 halaman

Lubang pengintaian

Lubang pengintaian

Saat ditemukan, pintu lubang yang saat ini menjadi pintu masuk hanya berdiameter 40cm. Karena pintu ini hanya digunakan Jepang sebagai lubang pengintaian ke pusat kota Bukittinggi. Dan ketinggian lobang bervariasi, tertinggi hanya mencapai 135 cm, setara dengan tinggi tentara Jepang yang pendek dan ramping.

Dalam gua pun sudah berbeda jauh jika dibandingkan awal ditemukan. Meski beberapa cerukan atau lobang masih tetap dipertahankan, namun sudah ada penambahan seperti lampu, jalan yang rata dan tangga. Sehingga pengunjung tetap merasa nyaman.

Saat awal ditemukan, di dalam gua banyak terdapat tengkorak dan tulang belulang, di setiap lorong dan ruangan. Diduga tengkorak dan tulang belulang ini adalah para buruh paksa yang tewas atau tawanan perang yang dibiarkan mati di dalam penjara. Akhirnya oleh pemda tengkorak dan tulang belulang yang tak terhitung jumlahnya ini dikumpulkan dalam satu ruangan untuk dikubur secara massal.

Setelah proses pembersihan dan perbaikan selesai, tahun 1986 Lubang Jepang resmi dibuka untuk umum sebagai obyek wisata sejarah Kota Bukittinggi.

Keluar dari Lobang Jepang membuat saya mensyukuri kemerdekaan yang telah dipersembahkan oleh para pejuang. Tak lupa saya juga memanjatkan doa untuk para pekerja paksa yang telah mati supaya mereka mendapat ketenangan bersama sang Ilahi.

Di dalam Gua Jepang ini, lanjutnya terdapat banyak lubang. Ada 21 lubang/ruangan yang saling terhubung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya