Polda Metro: Wilayah Kalijodo Jadi Target Kami

Polda Metro Jaya pun menggandeng Kodam Jaya untuk mengantisipasi kemungkinan perlawanan preman Kalijodo.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Feb 2016, 17:19 WIB
Kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. (Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, kecelakaan Fortuner yang menyebabkan tewasnya 4 warga di Jalan Raya Daan Mogot KM 15, Jakarta Barat, pada Senin 8 Februari 2016 menjadi momentum polisi melibas kegiatan liar di Kalijodo.

"Polda Metro Jaya tentunya mem-back up soal rencana Pemprov DKI (menggusur Kalijodo). Kita akan lakukan operasi penegakkan hukum di sana," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/2/2016).

"Karena momentum yang ada saat ini, sangat tepat bagi Polda Metro Jaya untuk melakukan operasi penegakkan hukum, seperti operasi preman, miras, prostitus dan sebagainya," sambung dia.

Iqbal bahkan menyebut, kehidupan malam Kalijodo sebagai target penertiban mereka. Untuk menertibkan kemaksiatan dan penjualan minuman keras ilegal di zona merah legendaris itu, pihaknya sudah mempersiapkan ratusan personel.

"Prinsipnya ada pelanggaran hukum di mana pun, khususnya di wilayah Kalijodo akan jadi target kami. (Personel untuk menertibkan) Banyak jumlahnya. Kami sudah menghitung itu, hampir ratusan. Kami akan lakukan sesegera mungkin operasi kepolisian," ujar Iqbal.

Polda Metro Jaya pun menggandeng Kodam Jaya untuk mengantisipasi kemungkinan perlawanan oleh para preman yang melindungi bisnis haram di Kalijodo, dan upaya penggusuran permukiman yang berdiri di area terbuka hijau milik negara.

"Pemprov DKI saat ini bergabung dengan Polda dan Kodam Jaya melakukan rapat persiapan-persiapan. Kami akan meminimalisir perlawanan-perlawanan," tutur dia.

"Kami juga tidak ingin lagi di sana banyak yang mabuk, sehingga ada korban seperti kasus Fortuner," sambung mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu.

Iqbal mengaku, kepolisian telah mengidentifikasi dan memetakan potensi kerawanan di Kalijodo. "Sudah diidentifikasi, yang jelas kami sedang bekerja melakukan identifikasi dan mapping kerawanan di sana," jelas Iqbal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya