Paket Kebijakan Ekonomi Jilid 10 Diprediksi Dorong IHSG

Dengan kebijakan tersebut menjadi momentum pelaku pasar untuk melakukan transaksi saham.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Feb 2016, 06:21 WIB
Suasana awal pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Gerak indeks mengapresiasi paket ekonomi jilid 10 yang diluncurkan pemerintah kemarin.

Analis LBP Enterprises Lucky Bayu Purnomo mengatakan, dengan kebijakan tersebut menjadi momentum pelaku pasar untuk melakukan transaksi saham.‎ Ada ekspektasi jika perekonomian akan lebih baik.

‎"Jumat kita lihat pasar masih menguat terbatas karena terus terang Indonesia mengapresiasi kebijakan, sehingga menjadikan momentum transaksi," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (12/2/2016).

Dia juga mengatakan, penguatan saham didorong penguatan rupiah serta harga minyak. Meski begitu, gerak IHSG masih akan dibayangi bursa regional Amerika Serikat (AS) yang kurang baik.

‎Pada perdagangan saham kali ini, dia memperkirakan akan bergerak pada support 4.725 dan resistance pada level 4.800.

PT Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG bergerak variatif. Gerak IHSG berada pada kisaran support 4.700 dan resistance pada level 4.825.

Lucky merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).‎ Sementara, Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

IHSG ditutup menguat pada perdagangan saham Kamis (11/2/2016). Indeks sah‎am naik 43,37 poin atau 0,92 persen ke level 4.775. Indeks saham LQ45 menguat 1,13 persen ke level 839,01. (Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya