BI dan Pemerintah Akan Bahas Logistik Pangan di Kupang

Gejolak inflasi di daerah tinggi salah satunya disebabkan oleh sistem logistik yang kurang memadai.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Feb 2016, 17:31 WIB
Truk peti kemas tertahan di gerbang pintu masuk JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (28/7/2015). Kegiatan distribusi barang dan peti kemas dari dan ke pelabuhan lumpuh akibat aksi mogok pekerja JICT. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan menggelar rapat evaluasi ekonomi dan keuangan daerah serta rapat koordinasi bersama pemerintah pusat dan daerah di Kupang pada 11-13 Februari 2016.

‎Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Juda Agung mengatakan, topik utama yang akan dibahas, yakni mempercepat sistem logistik untuk memperkuat ketahanan pangan.

Itu karena gejolak inflasi di daerah tinggi salah satunya disebabkan oleh sistem logistik yang kurang memadai.

"Semakin jauh dan semakin kurang logistik, harga bukan hanya tinggi, kenaikan juga bergejolak. Kajian kami menunjukkan faktor logistik penting di daerah. Kita akan fokus pada masalah logistik pangan," kata dia di Jakarta, Selasa (9/2/2016).


Dia mengatakan, tujuan dari rapat tersebut memperoleh gambaran secara riil mengenai permasalahan logistik pangan, dari produksi serta distribusi. Itu karena hal tersebut menjadi pemicu naiknya harga barang.

‎Lalu, melihat gambaran secara riil kebijakan penguatan konektivitas antar daerah.

Dia mengatakan, dari situ BI bersama pemerintah pusat dan daerah memiliki opsi kebijakan untuk mengatasi permasalahan logistik dan peningkatan kapasitas pangan.

"Dalam diskusi nanti dalam rakor BI, pemeintah pusat daerah berbagai opsi akan dibahas. Dalam pembenahan logistik pembenahan produksi pangan‎," dia menjelaskan.

‎Dalam rapat akan hadir Gubernur BI Agus Martowardojo serta Dewan Gubernur BI yang lain. Kemudian hadir pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Tak hanya itu, bakal hadir pula Gubernur Nusa Tenggara Timur, Gubernur Nusa Tenggara Barat, serta perwakilan Bank Indonesia. (Amd/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya