Ancaman Buwas Jika Kasus Pilot Narkoba Muncul Lagi

Ada celah sehingga rekrutmen tak berjalan maksimal dan memungkinkan pengguna, pecandu lolos seleksi rekrutmen.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 09 Jan 2016, 00:20 WIB
Kepala BNN, Budi Waseso menunjukan barang bukti sabu yang akan dimusnahkan di kantor BNN, Jakarta, Selasa (15/12). 164 kg sabu dimusnahkan dari hasil pengungkapan 5 kasus berbeda dengan cara dibakar dengan alat insulator. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan, pihaknya tidak akan pikir panjang memberi rekomendasi pembekuan kepada Menteri Perhubungan jika kembali menemukan kasus penyalahgunaan narkoba oleh oknum pilot, pramugari ataupun pramugara di salah satu maskapai penerbangan.

Menurut pria yang akrab disapa Buwas ini, sampai saat ini masih ada maskapai yang tidak melakukan perekrutan ketat atau sesuai SOP terhadap pilot dan petugas maskapai lainnya.

"Nanti diusulkan ke Menteri Perhubungan untuk di-grounded (dibekukan)," ujar Budi Waseso di Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Buwas menambahkan, ada celah di maskapai sehingga rekrutmen tak berjalan maksimal dan memungkinkan pengguna, pecandu lolos seleksi.

"Ya karena pengecekan bebas narkotika tidak sesuai standar. Kita harus bangun komitmen standar. Kalau salah satu maskapai ada yang tidak melakukan itu, kita ambil tindakan," kata dia.

Meski begitu, Buwas menyatakan sejauh ini penyidik belum menemukan keterkaitan langsung oknum pilot, pramugari atau pramugara yang menyalahgunakan narkotika dengan maskapai tempatnya bekerja.


"Sejauh ini belum, karena ini masih bicara oknum. Belum lihat keterlibatan maskapai. Kalau ada pengawasan ketat, berarti kesalahan bukan di maskapai," kata dia.

Yang jelas, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan semua maskapai untuk membuat SOP yang lebih ketat agar peristiwa serupa tidak terulang.

Ia juga mengaku, sampai saat ini banyak aduan yang masuk ke dirinya terkait keamanan penerbangan lantaran pilotnya diduga memakai narkoba.

"Kita akan susun SOP lebih baik dan ketat. Saya harap mulai 2016 tidak ada lagi (pilot narkoba). Penyalahgunaan di kalangan maskapai membahayakan jiwa orang lain," ujar Buwas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya