5 Hal yang Perlu Dihindari Agar Lebih Produktif

Produktif adalah tentang bekerja keras, meskipun hal itu tidak mudah dilakukan dalam waktu yang bentar. Karena kita harus mengubah kebiasaan

oleh Adinda Purnama Rachmani diperbarui 15 Jan 2016, 06:00 WIB
bekerja dengan efisien dan produktif di kantor.

Liputan6.com, Jakarta - Produktif adalah mengenai bekerja dengan hasil maksimal. Semua orang bisa menjadi produktif. Hanya saja, tak mudah untuk bisa bekerja dengan hasil maksimal. Banyak gangguan yang pastinya akan menggangu sehingga hasil yang didapat tidak memuaskan. 

Untuk bisa menjadi produktif, Anda harus mengubah kebiasaan buruk. Terdapat beberapa kebiasaan yang sebenarnya menurut Anda tidak begitu mengganggu namun ternyata bisa membuat kerja seseorang tidak produktif.

Oleh sebab itu, dikutip dari businessinsider.com, Kamis, (14/1/2016), terdapat 5 hal yang harus dihentikan agar menjadi lebih produktif:

1. Multitasking

Banyak orang percaya bahwa mereka yang dapat menyelesaikan dua pekerjaan, adalah kebiasaan buruk yang menurunkan rentang perhatian. Hal ini akan membuat kita kurang produktif dalam jangka panjang.

2. Memeriksa email sepanjang hari

Dengan adanya akses internet, Anda mungkin akan mengecek email yang masuk. Sehingga Anda kehilangan 25 menit dari waktu kerja, konsultan strategi Ron Friedman menyarankan untuk menutup tab email dan mematikan telepon Anda selama 30 menit dari waktu kerja Anda.

3. Tidak berjadwal

Salah satu hal yang paling sulit adalah mengubah kebiasaan, maka dari itu buatlah jadwal kegiatan yang baru. Cobalah membuat tujuan hidup Anda, sehingga Anda dapat memikirkan diri Anda sebagai tipe orang bekerja dengan teratur.

4. Menunda pekerjaan

Seorang peneliti menemukan, kebanyakan orang mengerjakan tugas penting di awal mereka memulai pekerjaan. Sehingga mereka akan mudah meninggalkan pekerjaan lainnya.

5. Gagal membuat prioritas

Beberapa orang berpikir memiliki banyak tujuan adalah cara yang baik untuk memastikan keberhasilan. Jadi jika salah satu ide gagal setidaknya memiliki cadangan tujuan lainnya. (Apr/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya