Ahok: Operator Bus Bebas Gabung Transjakarta Kapan Saja

Tidak sulit untuk bergabung dengan PT Transjakarta. Pedoman harga rupiah per kilometer sudah ada di e-katalog LKPP

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 06 Jan 2016, 17:46 WIB
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan sambutan pada peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Cililitan yang berlokasi di Jalan Buluh, Jakarta, Kamis (22/10/2015). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih membuka pintu bagi operator bus untuk bergabung dengan PT Transjakarta.

Beberapa operator seperti PPD sudah menyatakan ketertarikannya bergabung. Saat ini, Pemprov menunggu keputusan resmi dari Mayasari Bakti untuk bergabung.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, tidak mau terus merayu para operator bus. Mereka bebas bergabung kapan saja begitu mereka siap.

"Kita masih ngitung. Karena mereka kan juga sebagian rupiah per kilometernya ada yang kemurahan ada yang kemahalan. Tapi terserah dia kapan mau gabung, pokoknya rupiah per kilometer," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (6/1/2016).

Tidak sulit untuk bergabung dengan PT Transjakarta. Pedoman harga rupiah per kilometer sudah ada di e-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Para pemilik operator bisa langsung mempertimbangkan harga itu.

"Enggak ada masalah, kita kan ada di e-katalog di LKPP berapa rupiah per kilometer, kalau di luar jalur busway belum ada hitungan, dia masuk jalur busway," lanjut Ahok.

Selama berdirinya PT Transjakarta, belum semua rute angkutan umum di Jakarta dikuasai. Sehingga angkutan umum tak layak jalan tetap beroperasi.

"Saya ingin dari Banten, Depok dan Jabodetabek ini semua tergabung dalam Transjakarta sehingga orang akan diuntungkan," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya