Jakarta Bangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Dalam Kota

Inilah yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta guna mengurangi tumpukan sampah

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Jan 2016, 09:00 WIB
Petugas sampah memilah milih sampah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Senin (26/10). Data Dinas Kebersihan volume sampah di ibu kota Jakarta meningkat menjadi 6.700 ton per hari, dari semula yang dibawah 6.000 ton per hari. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Tumpukan sampah yang menggunung mengharuskan DKI Jakarta punya tempat pengolahan sampah terpadu dalam kota atau Intermediate Treatment Facilities (ITF). Dan rencananya, empat sampai lima tahun ke depan ITF ini sudah tersedia di empat lokasi yang sudah ditentukan.

"Lokasinya ada di Duri Kosambi, Sunter, Cakung-Cilincing, dan Marunda. Misalnya di Sunter, nantinya bisa mengolah sampah 1.000 ton per hari," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji dalam sebuah diskusi di ARTOTEL Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016)

Sambil menunggu proses pembangunan itu, diharapkan warga, RT, RW, sampai kelurahan memiliki bank sampah dan mengelola dengan baik sehingga dapat mengurangi volume sampah ke TPA Bantargebang.

Jangan sampai kisruh pengelolaan sampah Jakarta yang sempat ditolak dibuang ke TPA Bantargebang kembali terulang. Sebab, pernah terjadi truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta dihadang warga selama tiga hari berturut-turut di daerah Cileungsi.

"Dari kejadian itu sekitar 5.000 sampai 7.000 ton sampah per hari tidak terangkut. Jakarta jadi kewalahan, butuh waktu satu minggu untuk menormalkannya kembali," kata dia menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya