‎Jokowi Dorong Perusahaan Nasional untuk Revaluasi Aset

Revaluasi aset mesti dilakukan tidak hanya pada perusahaan besar, melainkan di seluruh kelas perusahaan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Jan 2016, 13:25 WIB
Presiden RI Joko Widodo di dampingi Menteri Perekonomian Darmin Nasution Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama, Ketua OJK Muliaman Hadad saat pembukaan perdagangan saham 2016 di Jakarta, Senin (4/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menjalankan aksi revaluasi aset. Diharapkan dengan revaluasi aset tersebut bisa meningkatkan permodalan perusahaan dan kemudian mendorong perekonomian RI.

"Dengan munculnya revaluasi aset itu juga akan menambah kekuatan di ekonomi kita," kata Jokowi di Jakarta, Senin (4/1/2015).

Revaluasi aset mesti dilakukan tidak hanya pada perusahaan besar, melainkan di seluruh kelas perusahaan. "Jadi revaluasi jangan yang gede saja, tengah dan kecil juga lakukan. Itu power menaikan pertumbuhan ekonomi kita," imbuhnya.

Pemerintah mengakui, kondisi ekonomi 2015 tidak begitu baik. Ekonomi Indonesia dibayangi melambatnya perekonomian global serta kekhawatiran kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang memicu aliran dana keluar.

Pemerintah sendiri bekerja dengan melahirkan paket-paket kebijakan ekonomi. Menurut Jokowi, kondisi ekonomi yang sulit menjadi momentum untuk memperbaiki kebijakan-kebijakan yang kurang tepat.

"Nanti setelah tax amnesty juga keluar dari DPR itu juga akan menambah amunisi kita. Tanya ke dewan. Ini merupakan kunci-kunci yang harus segera kita lakukan‎," tandas dia.

Beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang telah melakukan revaluasi aset di akhir 2015 kemarin. Beberapa contohnya adalah PT Bank Mandiri Tbk merevaluasi aset untuk mendorong kenaikan nilai aset dan ekuitas. Dari hasil estimasi revaluasi aset tetap yang dilakukan Bank Mandiri pada Desember 2015 ini, maka aset tetap Bank Mandiri pada 2016 diperkirakan akan naik sekitar Rp 23 triliun. Di akhir Kuartal III 2015 lalu, Bank Mandiri membukukan aset Rp 905 triliun.

Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, langkah Mandiri merevaluasi aset ini tidak mempengaruhi cash flow perseroan. Bahkan, langkah ini dapat memperkuat modal perseroan sehingga ke depan, Bank Mandiri dapat meningkatkan kontribusi dalam mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi.

“Dengan revaluasi, kami memperkirakan CAR Bank Mandiri akan mencapai kisaran 20 persen pada 2016 sehingga akan dapat memenuhi kebutuhan permodalan sesuai Bassel III. Hal ini juga dapat memberikan ruang yang cukup bagi Bank Mandiri untuk memperkuat fungsi intermediasi yang sangat dibutuhkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi ke depan,” kata Kartika.

Selain mandiri, perusahaan lain yang juga melakukan revaluasi aset adalah  PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). "Mengingat perkembangan nilai dan harga aset sudah tidak sesuai dengan nilai buku yang tertuang dalam laporan keuangan PT Krakatau Steel Tbk, perseroan telah melakukan revaluasi aset terhadap aset berupa lahan sehingga peroleh gain US$ 1.096.985.000 pada laporan keuangan per 30 September 2015," tulis manajemen PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebelumnya aset tetap dan tanah berupa US$ 33.107.000, setelah dilakukan revaluasi aset menjadi US$ 1.034.843.000 pada laporan keuangan 30 September 2015. Kemudian aset lain-lain dan tanah mencapai US$ 446.000 kemudian menjadi US$ 62.588.000. Untuk melakukan penilaian kembali atas aktiva, perseroan telah menunjuk tiga kantor jasa penilaian publik (KJPP). (Amd/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya