Menko Luhut: Akan Dikaji, Heli Presiden Perlu Diganti atau Tidak

Luhut mengatakan, pembahasan hal tersebut menunggu kepulangan Presiden dari Paris menghadiri KTT Perubahan Iklim, awal pekan depan.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Nov 2015, 20:58 WIB
Luhut Panjaitan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah masih mengkaji rencana pembelian helikopter yang akan digunakan presiden, wakil presiden, serta tamu negara. Hal itu disampaikan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta.

"Saya tidak mau berspekulasi, tapi kita akan lihat helikopter Presiden perlu diganti atau tidak," ujar Luhut usai mengantar keberangkatan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana menuju Prancis di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (29/11/2015).

Menko Polhukam mengatakan, pembahasan mengenai hal tersebut menunggu kepulangan Presiden dari Paris menghadiri KTT Perubahan Iklim, awal pekan depan. Presiden direncanakan kembali ke Jakarta pada Rabu pekan depan.

KTT Perubahan Iklim atau yang dikenal dengan "United Nations Framework of Climate Change (UNFCC) annual Conference of Parties" (COP) ke-21 akan berlangsung di Paris, Prancis.

COP21 ini memiliki arti penting karena salah satunya membicarakan mengenai tindak lanjut setelah berakhirnya Protokol Kyoto. (Ant/Ado/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya