Jokowi Serukan Revolusi Oranye di Festival Bunga Bogor

Bagi Jokowi, meningkatkan produksi dan konsumsi buah dalam negeri sangat penting.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Nov 2015, 12:25 WIB
Presiden Jokowi meresmikan proyek di Kalimantan Timur Kamis (19/11/2015). (Liputan6.com/ Abelda Gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menghadiri festival bunga dan buah nusantara yang digelar Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jawa Barat. Pemilik nama Joko Widodo tersebut mendukung konsep Revolusi Oranye yang diusung IPB lewat festival ini.

Bagi sang presiden, meningkatkan produksi dan konsumsi buah dalam negeri sangat penting.

"Revolusi Oranye gerakan IPB. Memang kita butuh gerakan revolusioner, gerakan yang bertujuan tingkatkan produksi dan kualitas bunga dan buah nusantara," tegas Jokowi, di Bogor, Sabtu (28/11/2015).

"Butuh waktu dan proses, tapi Revolusi Oranye harus dimulai. Yang tanggung jawab sekali lagi IPB. Kalau buah dan bunga tak berhasil yang ditunjuk jelas, ya IPB," tambah dia.

Revolusi Oranye merupakan buku yang berisi pemikiran dan gagasan dalam meningkatkan konsumsi buah lokal Indonesia, sekaligus strategi pengembangan industri buah tersebut.

Jokowi menuturkan bila Revolusi Oranye berhasil dijalankan, maka buah-buahan Indonesia bisa menjadi komoditas ekspor dan mampu memperbaiki neraca perdagangan. Ia juga mengajak agar masyarakat lebih mengonsumsi buah produksi dalam negeri, ketimbang buah impor.

"Kita bisa jadi produsen buah dan bunga yang baik, bisa jadi komoditas ekspor. Jangan terbalik-balik, kita sekarang banyak makan buah impor, kebalik-balik kita. Jeruk impor, anggur impor, apa lagi yang impor? Apel impor. Durian impor. Kenapa saya ulang ini? Karena banyak buah kita makan itu impor," papar Jokowi.

Pada acara ini, hadir pula Iriana, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pembangunan Desa Tertinggal Marwan Jafar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Wali Kota Bogor Bima Arya. (Ndy/Bob)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya