Bermain Roket Aktif, 7 Anak Tewas Seketika

Tujuh anak yang tewas usai bermain roket tanpa pengawasan itu berusia di antara 10 dan 14 tahun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Nov 2015, 10:06 WIB
Ilustrasi ledakan. (REUTERS/Afolabi Sotunde)

Liputan6.com, Kabul - Berbagai aksi kekerasan kerap melanda ibu kota Afghanistan, termasuk pada Selasa 24 November 2015 waktu setempat. Namun yang paling mengenaskan adalah tewasnya anak-anak yang bermain tanpa pengawasan ini.

Tujuh anak dilaporkan meninggal dunia usai bermain dengan bagian ujung roket yang ternyata masih aktif.

"Insiden ini paling mematikan, dengan menewaskan 7 anak yang berusia 10 hingga 14 tahun. Dua anak lainnya luka-luka," kata Kepala polisi Kabul, Abdul Rahman Rahimi seperti dikutip dari CNN, Rabu (25/11/2015).

"Mereka tengah bermain dengan kepala roket yang telah ditinggalkan sejak lama. Mereka membungkusnya dalam pakaian dan melemparkannya ketika pergi," jelas Rahimi.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Sediq Sediqqi mengatakan, 3 orang dilaporkan tewas akibat ledakan bom panci presto di dekat sebuah bundaran di bagian lain Kabul. 

Sediqqi juga mengatakan bahwa analis politik Afghanistan Ahmad Saeed dilarikan ke rumah sakit, setelah sekelompok pria bersenjata tak dikenal menembakinya pada Selasa 24 November sore.

Sejauh ini belum diketahui siapa yang berada di balik pengeboman atau penembakan itu.

Kekerasan melanda Afghanistan selama bertahun-tahun, mengadu pemerintah dan sekutunya melawan Taliban. (Tnt/Rie)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya