Derita Susanto: Jual Ginjal untuk Obati Anak dan Ditinggal Istri

Buruh tani ini memutuskan mengambil jalan terakhir untuk pengobatan anaknya, yaitu dengan menjual ginjal.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 21 Nov 2015, 05:39 WIB
Susanto (28) memegang kertas bertulisan: “ Pak Jokowi tolong beli ginjal saya, anak saya butuh operasi 1,2 milyar”, saat melakukan aksinya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/11). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Pandeglang - Terik matahari tidak menyurutkan niat Susanto (28) menggelar aksi di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka. Satu lembar karton menjadi sarana bapak asal Pandeglang ini menyuarakan keluh kesahnya: "Pak Jokowi Tolong Beli Ginjal Saya, Anak Saya Butuh Operasi 1,2 M".

Jumlah yang dibutuhkan untuk biaya pengobatan anaknya, Adrian (5), karena terkena hepatitis tentu tidak sedikit. Apalagi Susanto hanya bekerja sebagai buruh tani. Penghasilannya dari menggarap sawah orang tidak menentu.

Baca Juga

Susanto menceritakan, karena sakit yang diderita, anaknya sudah tidak sanggup lagi mengonsumsi nasi. Dokter menganjurkan anaknya meminum susu peptamen.

"Harganya lumayan mahal, Rp 250 ribu/850 mililiter. Susu paling cukup sampai tiga hari saja. Saya harus ke mana lagi cari uang? Jujur saya sangat tidak tega merasakan penderitaan anak dan istri saya yang nekat ke Taiwan (jadi TKW)," kata Susanto, Jumat (20/11/2015).

Karena merasa tidak memiliki harta benda, jalan terakhir yang dipilih warga Kampung Kalapa Cagak, RT 01 RW 07, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten, ini adalah menjual ginjalnya.

"Apa lagi yang harus saya jual? Karena cuma itu harta yang saya miliki saat ini," ucap dia. (Dry/Ali)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya