Baronk Custom, Rajanya Modif Motor dari Tajur Bogor

Baronk Custom sudah dikenal di jagad modifikasi, terutama di wilayah Tajur dan sekitarnya.

oleh Rio Apinino diperbarui 16 Nov 2015, 16:25 WIB
Baronk Custom sudah dikenal di jagad modifikasi, terutama di wilayah Tajur dan sekitarnya.

Liputan6.com, Tajur - Salah satu juara di Honda Modif Contest (HMC) yang baru saja berlangsung tempo hari adalah Baronk Custom. Modifikator ini memang sudah dikenal di jagad modifikasi, terutama di wilayah Tajur dan sekitarnya.

Hal ini diutarakan oleh Hendra Agus, pemilik Baronk Custom. "Dari Sukabumi, Cianjur, Bogor, biasanya merujuk Tajur sebagai tempat modifikasi motor yang bagus," ujar Agus kepada Liputan6.com, Senin (16/11/2015).

Ia menambahkan, khusus di Bogor, bengkelnya sangat dikenal masyarakat. "Saya berani mengklaim, bengkel modifikasi yang paling bagus ya di tempat saya ini," ujarnya. "Selain itu tempatnya juga strategis," tambahnya.


Bengkel yang terletak di jalan raya Tajur, persis di seberang Pom Bensin Muara Sari ini beroperasi pada bangunan empat tingkat, di mana dua di antaranya ada di bawah tanah. Luas per ruangan sekira 4x20 meter dengan karyawan sejumlah tujuh orang.

Bengkel yang dibuka sejak 2013 ini melayani modifikasi seluruh jenis sepeda motor. Konsep modifikasinya pun diserahkan pada keinginan konsumen.

"Kalau mereka belum terbayang mau modifikasi seperti apa, biasanya kami berikan arahan. Setelah itu cari referensi di Google. Tapi kalau sudah ketemu, biasanya tidak copy-paste, tapi ambil kelebihannya saja,'" ujar pria yang telah terjun ke dunia modifikasi sejak tahun 1990an ini.

Proses modifikasi bengkel ini juga terhitung cepat. Menurut Agus, lama pengerjaan full custom jarang yang melebihi waktu dua bulan. "Rata-rata kurang dari dua bulan. Selebihnya tergantung pembiayaan lancar atau tidak," tambahnya.

Untuk harga, Agus mengaku tidak ada batasan atas, semua tergantung kepada konsumen. Tapi untuk batas terendah, biaya yang dihabiskan konsumen rata-rata Rp 15-25 juta. Konsumen hanya perlu memberikan DP saat motor didrop. "Jumlah DP tidak dibatasi," tutup Agus.

(rio/gst)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya