Hujan Tiba, Sampah Sudah Mencapai Teluk Jakarta

Memasuki musim hujan, Sungai ciliwung yang membelah Ibu Kota kembali dipenuhi sampah.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2015, 19:05 WIB
Petugas mengunakan perahu mengangkut sampah di pesisir Muara Angke, Jakarta, Kamis (29/10). Setiap harinya mereka yang digaji UMR berkeliling membersihkan sampah yang terbawa arus laut maupun aliran sungai Kanal Banjir Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki musim hujan, Sungai Ciliwung yang membelah Ibu Kota kembali dipenuhi sampah. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (9/11/2015), Senin siang tumpukan sampah masih terlihat di Sungai Ciliwung, tepatnya di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Berbagai sampah rumah tangga nampak bergerak menuju Pintu Air Manggarai, padahal sebelumnya Sungai Ciliwung sudah bersih dari sampah. Hujan yang mengguyur kawasan hulu seperti Bogor dan Depok membuat sampah kembali memenuhi sungai yang membelah Ibu Kota ini.

Tumpukan sampah juga memenuhi kawasan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta Utara. Sampah ini terbawa arus setelah Pintu Air Muara Angke dibuka menyusul hujan yang mengguyur Kota Bogor. Selain itu, tumpukan sampah yang memenuhi muara sungai membuat aktivitas nelayan di Teluk Jakarta terganggu.

Untuk mengangkut sampah, petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengerahkan 5 unit kapal dan 10 kapal lainnya menyisir pantai. Setelah terkumpul, sampah kemudian dibawa ke Dermaga Muara Angke sebelum diangkut dengan truk.

Selain di Ibu Kota, sampah juga memenuhi Sungai Batembat di Jalur Pantura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Meski papan larangan membuang sampah ke sungai sudah dipasang, berbagai macam sampah rumah tangga hingga kasur memenuhi aliran sungai.

Minimnya kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan membuat sungai tak ubahnya seperti tempat sampah raksasa, padahal terhambatnya aliran sungai menjadi penyebab utama banjir. (Mar/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya