SKYACTIV-R: Reinkarnasi Mobil Bermesin Rotari Mazda

Tentu, SKYACTIV-R punya seabrek peningkatan untuk menjawab segala kelemahan pada mesin rotari terdahulu.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 29 Okt 2015, 08:46 WIB
Tentu, SKYACTIV-R punya seabrek peningkatan untuk menjawab segala kelemahan pada mesin rotari terdahulu.

Liputan6.com, Tokyo - Langkah Mazda mendiskontinu RX-8 pada 23 Agustus 2011 mungkin disimpulkan banyak pihak sebagai akhir dari perjalanan mesin rotari. Namun, di edisi ke-44 Tokyo Motor Show, Mazda kembali dengan bangga menyatakan menjadi satu-satunya pabrikan yang konsisten dalam pengembangan mobil bermesin rotari.

"Berbagai macam permasalahan harus kami atasi, kami akan terus melakukan upaya pengembangan sesuai dengan semangat Mazda yaitu “never stop challenging," kata Masamichi Kogai, Representative Director and President and CEO Mazda Motor Corporation (MC) di Jepang.



Tentu, mesin rotari baru yang terbungkus dalam SKYACTIV-R punya seabrek peningkatan untuk menjawab segala kelemahan pada mesin rotari terdahulu.

SKYACTIV-R

Kiyoshi Fujiwara, Magaging Executive Officer MC, yang bertanggung jawab dalam pengembangan SKYACTIV-R memberikan sedikit penjelaskan soal mesin rotari baru pada Mazda RX-VISION.

Foto dok. Liputan6.com


Setidaknya, mesin rotari generasi terbaru ini lebih baik dalam hal konsumsi bahan bakar, emisi, juga durabilitas. Ini tentunya tak lepas dari berbagai solusi teknis yang diterapkan pada SKYACTIV-R.

"Dalam beberapa kasus mobil bermesin rotari mengalami masalah sehingga tidak bisa menghidupkan mesin. Ini biasanya terjadi karena adanya masalah di sistem pengapian," katanya. Untuk menyelesaikan masalah ini, mesin rotari SKYACTIV-R memiliki solusi pengapian baru.

Pada aspek lain, Mazda pun mengubah desain apex seal. Pasalnya, pada desain lama, memungkinkan terjadinya kebocoran. "Seal dibuat fleksibel untuk mencegah terjadinya kebocoran," bebernya. Untuk menggarap SKYACTIV-R Mazda melibatkan tak kurang dari 50 orang tenaga ahli.

Mesin rotari

Diakuinya, mengembangkan mesin rotari bukan perkara mudah. Meskipun, Mazda berhasil mengkomersialkan mesin tersebut melalui Cosmo Sport atau yang juga dikenal Mazda 110S pada 1967.

Foto dok. Liputan6.com


Sebagai satu-satunya pemain yang memproduksi mesin rotari secara masal, pabrikan yang bermarkas di Hiroshima ini terus mengembangkan performa, efisiensi,dan durabilitasnya. Dan terbukti, mobil denganmesin rotari berhasil menjuarai balap 24 Hours of Le Mans pada 1991. Setelah itu, mesin ini menjadi sumber tenaga dari seri RX hingga akhirnya didiskontinu pada 2011.

Foto dok. Liputan6.com


Sekadar informasi, Felix Heinrich Wankel, merupakan sosok di balik lahirnya mesin rotari. Bila dibandingkan mesin 4 langkah atau dua langkah, cara kerja rotari bisa dibilang unik. Bila mesin 4 langkah menggunakan piston yang bergerak naik-turun, mesin rotari mengandalkan komponen bernama rotor yang punya fungsi untuk melakukan kerja hisap, kompresi, pembakaran, pembuangan.

(gst/ian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya