Liputan6.com, Jakarta - Masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan operator telekomunikasi di Indonesia untuk mengenalkan teknologi 4G LTE ke pelanggan. Sebab, tak mudah untuk membujuk pelanggan beralih ke teknologi baru.
CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, saat ini saja masih ada sekitar 60% pengguna di jaringan XL yang memakai layanan 2G. Dan ia melihat, layanan 2G masih akan bertahan lama meski 3G dan 4G sudah mengudara di Indonesia.
"Menurut analisa dari berbagai macam sumber, layanan 2G masih akan ada hingga tahun 2022, ada juga yang bilang hingga 2020," kata Dian dalam acara diskusi santai dengan beberapa awak media di Jakarta.
Ke depannya XL akan fokus mengembangkan layanan data berbasis 3G dan khususnya 4G. Dengan 4G, pengguna akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik khususnya di video. Pengguna bisa melakukan streaming lebih enak, download lebih kencang, hingga main game interaktif tanpa buffering.
Kendati demikian, kata Dian, XL masih akan terus menyediakan dan meningkatkan kualitas layanan 2G. XL sendiri saat ini memiliki sekitar 17 ribu BTS 2G dan itu pun semua sudah dimodernisasi. Sedangkan jumlah pelanggan 4G LTE di jaringan XL baru mencapai 6 persen dari total pelanggan.
3G Tanggung
Di lain sisi, Dian mengganggap 3G sebagai teknologi yang tanggung. "3G itu menurut saya teknologi yang tanggung. Teknologi ini sebetulnya sangat rumit karena harus bisa memberikan layanan suara yang baik, tapi juga 3G-nya harus cepat," katanya.
Komplikasi teknologi 3G membuat layanan ini menjadi sangat mahal buat operator. Cost to serve di 3G menurut Dian lebih mahal daripada di LTE.
"Bagi operator, cost to serve-nya mahal, tapi mengoperasikannya sulit banget. Jadi mengoptimisasi network 3G itu sebetulnya sulit sekali," tandasnya.
Dian menambahkan, pihaknya sempat berdialog dengan penyedia teknologi agar mengembangkan teknologi 4G LTE lebih cepat lantaran sudah ready sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, sepertinya mereka harus mengembalikan dana riset dan pengembangan dulu sehingga akhirnya 4G LTE keluarnya agak telat.
XL ke depannya tidak akan melakukan investasi pembangunan baru lagi, namun hanya melakukan maintenance network. Untuk maintenance network, Dian mengklaim XL mengalokasikan capex sekitar US$ 100 juta setiap tahunnya.
(dew)
CEO XL: 3G Itu Teknologi Tanggung
CEO XL Axiata Dian Siswarini mengganggap 3G sebagai teknologi yang tanggung.
diperbarui 22 Okt 2015, 13:20 WIBCEO XL, Dian Siswarini (Liputan6.com / Dewi Widya Ningrum)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Susul Tank 300, GWM Tank 500 Lolos Uji Keselamatan ANCAP
5 Cara Mengusir Nyamuk di Rumah dengan Bahan-Bahan Alami
China Desak Israel Dengarkan Seruan Internasional: Hentikan Serangan ke Rafah
Ternyata Selera Musik Bisa Cerminkan Kepribadian, Bagaimana dengan Selera Kamu?
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi
NasDem Berpeluang Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024
Pemain Brasil Jadi Langkah Pertama Arne Slot Perbaiki Liverpool
Pascabencana Sumbar, Perbaikan Jalur Lembah Anai Ditargetkan Rampung Akhir Juli 2024
Dieng Caldera Race 2024 Segera Digelar, Diprediksi Bawa Dampak Ekonomi Rp27 Miliar
Adegan Drakor Lovely Runner Favorit Kim Hye Yoon dkk, Termasuk yang Bikin Byeon Woo Seok Gagal Move On
VIDEO: Lihat Foto Langka, Luar Angkasa Begitu Memukau!
Tambah 1 Bahan, Ini Cara Efektif Masak Daging Sapi Agar Empuk dan Tidak Amis