Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi meluncurkan Indeks Desa Membangun (IDM) untuk memberikan perspektif yang komperhensif dalam mengatasi persoalan yang muncul di pedesaan salah satunya adalah persoalan kemiskinan yang menyebabkan masyarakat desa hijrah ke kota.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar melihat, kemiskinan menjadi penyebab utama perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pada tahun 80-an, sekitar 78 persen jumlah penduduk Indonesia ada di pedesaan.
Namun saat ini jumlah penduduk kota dan desa hampir berimbang. Penduduk kota telah mencapai 49,8 persen sementara persentase penduduk desa justru mengalami penurunan menjadi hanya 50,2 persen dibandingkan pada tiga puluh lima tahun yang lalu.
“Jika tren urbanisasi ini dibiarkan, maka diperkirakan tahun 2025 nanti sekitar 65 persen penduduk Indonesia akan berada di kota,” ujar Marwan Jafar, usai meluncurkan IDM, di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Senin (19/10/2015).
Ketimpangan antara penduduk di desa dan kota, menurut Marwan bisa dilihat dari Indeks kedalaman kemiskinan di desa dan kota. Pada tahun 2014 persentase penduduk desa yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah sebesar 13,8 persen, sedangkan penduduk kota berjumlah lebih kecil yaitu 8,2 persen.
Jika ditelisik lebih jauh, imbuh Marwan, tingkat kemiskinan di desa jauh lebih dalam dan lebih parah dibandingkan di kota. Hal itu dibuktikan dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan di kota 1,25 sementara di desa jauh lebih besar yaitu mencapai 2,24. Semakin tinggi nilai indeks ini artinya semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan.
“Indeks Keparahan Kemiskinan di kota 0,31 sementara di desa 0,56. Semakin tinggi nilai indeks artinya semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin,” imbuhnya.
Dengan diluncurkan IDM sebagai referensi desa membangun, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga telah menetapkan tiga Program Unggulan yaitu Jaring Komunitas Wiradesa (JKWD), Lumbung Ekonomi Desa (LED), dan Lingkar Budaya Desa (LBD).
Program Jaring Komunitas Wiradesa, menurut Marwan, diarahkan untuk mengarusutamakan penguatan kapabilitas manusia sebagai inti pembangunan desa sehingga mereka menjadi subyek-berdaulat atas pilihan-pilihan yang diambil.
Sedangkan Program Lumbung Ekonomi Desa didesain untuk mendorong muncul dan berkembangnya geliat ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemilik dan partisipan gerakan ekonomi di desa.
Dan yang ketiga, Lingkar Budaya Desa sebagai program yang bertujuan untuk mempromosikan pembangunan yang meletakkan partisipasi warga dan komunitas sebagai akar gerakan sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain.
“Program Unggulan akan selalu dijadikan acuan utama dalam merumuskan kegiatan-kegiatan prioritas setiap tahun. Program unggulan itulah yang akan menghasilkan dampak terukur bagi peningkatan kemajuan dan kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat desa,” paparnya.
Program Unggulan tersebut, menurut Marwan, dikembangkan dengan kerangka kerja yang didasarkan pada penegasan atas lokus dimana upaya pencapaian sasaran pembangunan Desa itu ditujukan.
“Penegasan lokus dimaksudkan adalah pada 15.000 Desa yang ditetapkan berdasar Indeks Desa Membangun. Di dalam lokus 15.000 Desa itu terdapat 1.138 Desa perbatasan, dan kesemuanya ditujukan mencapai target sesuai sasaran dalam RPJMN 2015-2019,” tutup Marwan. (Tanti/Gdn)
IDM Lahirkan 3 Program Unggulan Atasi Kemiskinan di Desa
Penduduk kota telah mencapai 49,8 persen sementara persentase penduduk desa justru mengalami penurunan.
diperbarui 19 Okt 2015, 20:09 WIBSetiap tahunnya dana desa akan terus ditingkatkan guna mengurangi daerah tertinggal.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Top 3 Islami: Kisah Orang Lumpuh akibat Injak Bekas Air Wudhu Supaya Malaikat Mati, Hukum Papa Sengaja Minum ASI Mama
Amankan 2 Tersangka Perundungan Siswi SMP di Depok, Polisi: Ada Permasalahan Asmara
Cuaca Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024: Langit Cerah Berawan Payungi Pagi Jabodetabek
Menjajal Motor Listrik Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 yang Stoknya Menipis
Dear Jemaah Calon Haji, Tolong Jangan Lakukan 6 Hal Ini Saat di Tanah Suci
Jangan Kelewat, Catat Jadwal Pembagian Dividen Pekan Depan 20-24 Mei 2024
Prancis Blokir Pertukaran Kripto Bybit, Ada Masalah Apa?
Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS dan Inggris, Siapa Terbanyak?
Mengenal Wakatobi, Menyimpan Pesona Alam Indah
Sudah Ucapkan Perpisahan, Arne Slot Siap-Siap Gantikan Jurgen Klopp di Liverpool
Wawancara Ekslusif Stray Kids: Inilah Makna dan Magic Moment bagi Kami
3 Varian Resep Praktis Olahan Kulit Ayam yang Renyah dan Gurih