Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani mengatakan, evaluasi 1 tahun kabinet kerja Jokowi-JK masih terdapat banyak kekurangan, salah satunya di sektor pertahanan, khususnya solisi untuk mengatasi konflik.
"Sistem pertahanan saat ini banyak yang kurang. Terutama doktrin pertahanan kita, ada pergeseran dari pemerintahan yang dahulu dan sekarang. Dahulu meminimalkan permusuhan dan menghilangkan potensi peperangan," kata Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Perbedaan doktrin pertahanan sekarang ini, menurut dia, terlihat dari kebijakan Kementerian Pertahanan mengenai program bela negara.
"Jelas kami di Komisi I terkejut ketika mendengar kebijakan ini. Kita seperti sedang dihadapkan pada sebuah bahaya besar peperangan atau ancaman dari luar. Dan jumlahnya sangat fantastis sampai 100 juta orang," papar Muzani
Muzani menuturkan, bukan hanya fantastis dari segi jumlahnya tetapi fantastis juga dari jumlah anggarannya. Hal ini harus dijelaskan secara rinci oleh pemerintah mengenai maksud dan tujuan program bela negara ini.
"Sekian ratus triliun akan dihabiskan untuk bela negara. Padahal sebagai kewajiban warga negara membela negaranya, ketika negara itu terancam saya kira itu adalah tanggung jawab inheren kita semua," ujar dia.
Tetapi, kata Muzani, ketika ancaman itu belum cukup nyata dan kita tidak merasakan ada sesuatu, tiba-tiba digelorakan seperti ada sesuatu yang menjadi masalah.
"Ini justru yang menjadi pertanyaan. Ada apa dengan pemerintah? Tolong jelaskan kenapa pemerintah ngotot ingin mewujudkan adanya program bela negara," cetus dia.
Politisi Partai Gerindra itu menyarankan, di tengah situasi pertumbuhan ekonomi yang sedang sulit, sebaiknya anggaran bela negara ini digunakan untuk memperkuat perekonomian.
"Bela negara dimaksudkan untuk memperkuat posisi rakyat yang secara ekonomi lemah. Kekuatan negara itu ada di rakyatnya, tapi ketika rakyat menganggur, makan kurang, daya beli rendah, maka negara itu akan lemah," pungkas Muzani. (Dms/Sss)
Anggaran Bela Negara Diusulkan untuk Perkuat Ekonomi Rakyat
Di tengah situasi pertumbuhan ekonomi yang sedang sulit, sebaiknya anggaran bela negara ini digunakan untuk memperkuat perekonomian.
diperbarui 15 Okt 2015, 17:15 WIBSejumlah santri dan siswa SMA sederajat di Kabupaten Garut, melakukan latihan fisik dan mental pada Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) yang digelar TNI AD 0611 Garut, Jawa Barat. (Antara).
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Naik Garuda Indonesia Bisa Dapat Perlindungan Allianz, Batal Terbang Biaya Diganti
Lewat Manggrove, PLN Group Angkat Nasib Nelayan di Bali
Bobby Nasution Jadi Kader Partai Gerindra, Siap Maju Pilgub Sumut
Apakah Conditioner Bisa Mengatasi Masalah Rambut Rontok?
Jangan Lewatkan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 20 Mei 2024 Pukul 21.30WIB, Simak Sinopsisnya
Cinta Lama Bersemi Kembali, Ini 3 Zodiak yang Kerap Balikan Sama Mantan
Dulu Langganan Timnas Indonesia, Begini Respons Marc Klok usai Tak Dipanggil STY untuk Lawan Irak dan Filipina
Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Kabupaten Sukabumi
Akhir Pelarian WN Bangladesh Buron Kasus Penyelundupan Manusia ke Australia
6 Potret Betrand Peto Lepas Rindu dengan Keluarga di NTT saat Pulang Kampung untuk Melayat Nenek yang Baru Meninggal Dunia
VIDEO: DPR AS Loloskan RUU untuk Desak Biden Kembali Kirim Senjata ke Israel
Kolaborasi Jadi Kunci Ruang Digital Damai Selama Pemilu 2024