Meadow Walker Tuntut Porsche Atas Kematian Sang Ayah

Meadow Walker merasa kematian Paul Walker disebabkan karena mobil Porsche yang dikendarai sang ayah tidak memiliki fungsi yang tepat.

oleh Eka Laili Rosidha diperbarui 29 Sep 2015, 12:40 WIB
Meadow Walker Tuntut Porsche Atas Kematian Sang Ayah

Liputan6.com, Los Angeles Hampir dua tahun mendiang Paul Walker meninggal dunia karena kecelakaan maut yang dialaminya pada 30 November 2013 silam. Tentunya peristiwa menyedihkan ini masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan Paul terutama sang putri, Meadow Walker.

Gadis berusia 16 tahun itu tampaknya masih tidak terima jika alasan dari kematian sang ayah adalah murni kecelakaan. Dilansir dari Hollywoodlife, Senin (28/9/2015), ia merasa semua itu merupakan kesalahan dari rancangan mobil Porsche yang dikendarai ayahnya saat itu.

dailymail

Menurut pengacara Meadow, Jeff Milam, saat kecelakaan terjadi, sabuk pengaman yang dikenakan Paul mengikat tubuhnya terlalu kencang sehingga ia terjebak di kursinya dan menyebabkan tulang rusuk serta panggulnya patah. Padahal sebelum mobil meledak, diduga keras Paul masih hidup.

Mobil yang dikendarai Paul Walker dan Roger Rodas pasca kecelakaan

Berdasarkan bukti tersebut, Meadow mengajukan gugatan hukum kepada perusahaan mobil mewah asal Austria itu. Hal ini didukung pula oleh pengacara Roger Rodas, teman Paul dalam kecelakaan maut, bahwa penyebab kecelakaan bukan berasal dari tingginya kecepatan laju kendaraan saat itu.

Intip video klip mengharukan Wiz Khalifa 'See You Again', sisa kenangan terakhir Paul Walker.

Menurutnya, mereka hanya melaju dalam kecepatan 63 sampai 71 kilometer per jam. Jika Porsche memiliki sistem stabilisasi yang tepat, mobil tidak akan berbelok di luar kendali. "Porsche Carrera GT merupakan mobil yang berbahaya dan tidak cocok digunakan di jalanan biasa," ujar Jeff Milam pada TMZ.

Sebelumnya, pihak Porsche sempat menuding ini adalah kesalahan Roger Rodas yang tidak melakukan perawatan pada kendaraannya.(Eka/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya