4.000 Puskesmas di Indonesia Tak Punya Dokter Gigi

Upaya meningkatkan preventif dan promotif dalam mencegah gigi berlubang di layanan kesehatan primer seperti Puskesmas masih memiliki kendala

oleh Fitri Syarifah diperbarui 22 Sep 2015, 17:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Upaya meningkatkan preventif dan promotif dalam mencegah gigi berlubang di layanan kesehatan primer seperti Puskesmas masih memiliki kendala. Salah satunya, kekosongan dokter gigi di 4.000 Puskesmas di seluruh Indonesia.

Begitu disampaikan Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, drg Kartini Rustandi, M.Kes saat temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

"Peran keberhasilan program kesehatan gigi dan mulut butuh dukungan dari berbagai lintas sektor," katanya. Sebab menurutnya, ada beberapa fakta menarik di beberapa daerah Indonesia.

Kartini menyontohkan, di Jogjakarta misalnya, 98 persen Puskesmas memiliki dokter gigi. "Kebiasaan menyikat gigi mereka meningkat, tapi cara menyikat gigi yang benar justru menurun dari 5,2-50 persen sehingga angka kariea disana tinggi."

Yang menarik, kata dia, terjadi di Papua. Bagian Indonesia Timur ini memiliki tingkat kepedulian yang tinggi untuk kesehatan gigi. "Jumlah karies di Papua menurun, kesadaran menjaga kesehatan gigi meningkat."

Hal ini membuat Kementerian Kesehatan berpendapat, selain kelengkapan fasilitas pemeriksaan gigi ternyata keberhasilan program pemerintah tergantung pada kepedulian masyarakat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya