JK: Tidak Unsur Politik di Balik Pencopotan Budi Waseso

Dia menilai pencopotan Buwas tidak perlu diperdebatkan.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Sep 2015, 13:23 WIB
Komjen Pol Budi Waseso saat berkunjung ke Redaksi Liputan 6 SCTV, Jakarta, Kamis (3/9/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti telah mengumumkan penunjukan Komjen Pol Anang Iskandar sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri yang baru. Anang akan menggantikan posisi Komjen Pol Budi Waseso yang akan mengisi jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, pergantian atau pertukaran posisi di internal kepolisian merupakan hal biasa. Oleh karena itu tidak perlu diperdebatkan.

"Kemarin saya katakan mutasi itu call of duty, itu biasa. Di polisi, di PU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) juga biasa, di manapun biasa. Menteri saja ditukar-tukar, apalagi polisi‬," ujar pria yang karib dsapa JK itu di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Meski terkesan mendadak dan dikaitkan dengan penggeledahan Bakreskrim di kantor PT Pelindo II beberapa waktu lalu, JK memastikan tidak ada unsur politik di balik pertukaran posisi tersebut.

"Enggak ada (unsur politik). Apa unsur politisnya? Enggak ada. Profesionalisme saja yang baik‬," lanjut JK.

Dia juga membantah pencopotan dilakukan karena Komjen Pol Budi Waseso menunjukan kinerja buruk saat memimpin Bareskrim Plri.

"Enggak. Kejahatan narkoba lebih banyak untuk ditangkap jadi kan bagus di kelas sana," tandas JK. (Bob/Ndy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya