Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto mengimbau seluruh prajurit TNI dan Polri dapat menahan diri pascabentrokan yang menewaskan salah satu anggota TNI di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Minggu siang tadi.
"Kepada seluruh anggota TNI AD dan Polri di mana pun berada supaya tidak terpengaruh kejadian tersebut," ucap Brigjen TNI Wuryanto di Jakarta, Minggu (30/8/2015) malam.
Brigjen Wuryanto berharap seluruh anggota dari kedua institusi ini mempercayakan masalah tersebut diselesaikan Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar dan Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Anton Setiadji.
"Percayakan kepada Pangdam dan Kapolda untuk menyelesaikan masalah. Kesalahpahaman ini tidak ada hubungannya dengan satuan," imbuh Wuryanto.
Saat ini, menurut Kadispenad, situasi di wilayah tersebut sudah tenang, Pangdam VII Wirabuana dan Kapolda Sulselbar sudah berada di lokasi untuk menyelesaikan insiden bentrok tersebut.
Satu anggota TNI bernama Prada Yuliadi dari Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasau tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dan Polri di Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu siang tadi.
Wuryanto menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita ketika Praka Rusmono sedang menonton balapan dengan anggota Kru MMS Racing Team Majene atas nama Umar (27). Namun, ketika asyik menonton didatangi beberapa anggota Patmor (Patroli Bermotor) dan diminta untuk tidak menonton di atas lintasan balapan.
Setelah teguran itu, teman Praka Laksono terkena tongkat Patmor hingga hampir terjatuh ke parit. Melihat itu, Praka Laksono tidak terima dan langsung menghampiri anggota Patmor tersebut seraya menegur. Anggota Patmor lainnya yang juga tidak terima mengeroyok Praka Laksono.
Pukul 14.30 Wita, Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan tiba di lokasi untuk mendamaikan kedua belah pihak yang turut disaksikan Pasi Ops Dim 1402/Polmas Kapten In Martani. Kedua belah pihak akhirnya saling memaafkan.
Selanjutnya pada pukul 16.00 Wita keributan atau bentrokan kembali pecah, namun belum diketahui pemicunya. Kemudian, terjadi penembakan terhadap anggota Kompi Senapan B Yonif 721/Mks An. Prada Yuliadi oleh anggota Polres Polmas diduga terkait kesalahpahaman dari anggota Kodim 1401/Majene sebelumnya.
Akibat kejadian tersebut Prada Yuliadi terkena tembakan di bagian perut dan meninggal dunia di tempat. (Ant/Ans/Ado)
TNI-Polri Diimbau Tahan Diri Pasca-Bentrok di Polewali Mandar
Kadispenad berharap seluruh anggota TNI-Polri mempercayakan masalah ini diselesaikan pangdam dan kapolda setempat.
diperbarui 30 Agu 2015, 23:07 WIBIlustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rio Reifan Tersandung Kasus Narkoba Kali Ke-5, Polisi Kini Amankan Sabu, Ekstasi Hingga Obat Keras
LPEI Minta 104 Pelaku UKM Perluas Pasar Ekspor Sepanjang Awal 2024
Adaptif Banget, Ini 5 Zodiak Paling Mudah Beradaptasi
Adab Menagih Utang dalam Islam, Insya Allah Berhasil
Raja Charles III Kembali Bertugas Usai Jalani Pengobatan Kanker, Diagendakan Sambut Kaisar Jepang di Istana Buckingham
Usai Gempa Garut, BMKG Minta Warga Waspadai Potensi Longsor dan Banjir Bandang
Sri Mulyani Sebut Denda Dibayar Perusahaan Jasa Titipan Terkait Masalah Sepatu Impor
Pria di Turki Lakukan Prank ke Mantan Pacar, Pesan Makanan Lewat Aplikasi hingga 50 Kali
Langkah GWM Poles Citra Baik Mobil China di Pasar Global
Fokus Pagi : Gempa Garut Terasa hingga Jakarta
PAN Sambut Baik Silaturahmi Prabowo dengan PKB dan Nasdem
16 Personil Damkar Dikerahkan Padamkan Kebakaran Gudang Beras di Bojonegoro