Liputan6.com, Jakarta - Panitia Seleksi KPK menggelar tahap wawancara bagi calon pimpinan KPK yang lolos 19 besar. Salah satu Panitia Seleksi KPK Harkristuti Harkrisnowo atau Tuti pun menyinggung soal harta kekayaan calon pimpinan KPK Hendardji Soepandji.
"Sesuai catatan yang saya terima, Bapak ini rumahnya banyak ya? Bisa dipertanggungjawabkan Pak?" tanya Tuti dalam seleksi tahap akhir yang dilakukan di Gedung Sekretaris Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
"Iya betul. Bisa (dipertanggungjawabkan)," jawab Hendardji.
Namun saat ditanya jumlah, Hendardji terdiam. Purnawirawan TNI itu tidak menjawab pertanyaan dari salah satu Srikandi Pansel KPK itu.
"Ada berapa, Pak (rumahnya)? Loh lali (lupa) saking banyaknya," celetuk Tuti.
Tuti kemudian melanjutkan pertanyaan terkait kepemilikan kendaraan Hendardji. Termasuk motor gede (moge) yang dimilikinya.
"Mobil juga banyak ya, Pak? Buat apa toh kok banyak-banyak?" tanya Tuti lagi.
"Mobil ada 4. Buat saya satu, istri satu, dan anak masing-masing satu. Selebihnya itu mobil dinas. Saya masih ada pakai mobil dinas juga," jawab Hendardji.
Terkait moge, Hendardji menegaskan, selalu membayar pajak sesuai ketentuan meski sempat kehilangan BPKB.
"Saya sudah laporkan (kepemilikan) tapi telat karena BPKB-nya hilang. Tapi saya sudah urus itu. Selama BPKB hilang, saya juga tetap membayar pajak," terang dia.
Jelaskan Rumah
Usai menjalani tes wawancara, Hendardji menjelaskan, soal kepemilikan rumah yang sempat disinggung Pansel Capim KPK. Hal itu agar tidak terjadi kesalahpahaman di hadapan publik. Menurutnya, harta sebanyak itu karena adanya peningkatan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
"Harta sebesar itu karena memang ada peningkatan NJOP. Rumah saya di Prapanca itu dulu saya beli hanya Rp 1,4 miliar. Kemudian 2002 saya laporkan sudah Rp 2,5 miliar. 2012 sudah menjadi Rp 20 miliar. Jadi peningkatan itu yang terjadi, bukan saya mengeruk harta. Rumah hanya 2, di Prapanca dan Cipayung," jelas Hendardji.
Ia mengaku, harta kekayaan itu telah dilaporkan sejak 2002 seiring dengan dibentuknya KPK. Laporan tersebut ia lakukan secara rutin hingga tahun 2012.
"Harta itu saya peroleh dari saya dan istri saya karena sama-sama bekerja. Saya sebagai TNI dan istri sebagai dokter. Berikutnya belum laporan lagi (harta). Dan nanti tentu akan saya laporkan lagi," kata Hendardji. (Mvi/Yus)
Capim KPK Hendardji Disindir soal Kepemilikan Rumah dan Mobil
"Harta sebesar itu karena memang ada peningkatan NJOP. Rumah saya di Prapanca itu dulu saya beli hanya Rp 1,4 miliar."
diperbarui 25 Agu 2015, 11:54 WIBAnggota Pansel KPK, Harkristuti Harkrisnowo (kiri) saat mewawancarai calon pimpinan KPK di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta (24/8/2015). Pansel KPK menggelar seleksi wawancara tahap akhir terhadap 19 calon pimpinan KPK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rudal Hizbullah Serang Konvoi Militer Israel Vs Gempuran Tentara Tel Aviv ke Lebanon, Warga Sipil Tak Berdosa Jadi Korban
Berwudhu dengan Makeup Masih Menempel di Wajah, Sah atau Tidak?
16 Pemain Lolos ke Babak Gugur Darts National Competition Series 02
Memaknai Pelestarian Alam dari Para Perempuan Perajin Batik Tulis Kebon Indah Klaten
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Thomas dan Uber 2024: Siapa Lolos ke Babak 8 Besar?
Jadwal, Hasil, dan Klasemen PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Lolos ke Final Four?
Indahnya Enam Motif Baru Batik Gajah Oling Jeruji Karya Warga Binaan Lapas Banyuwangi
Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
Glory Cup 2024 Resmi Dibuka di Bogor, PP Perbasi Pantau Pebasket Muda Bertalenta
Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan, Obat dari Halaman yang Sering Diabaikan
Taksi dengan Kursi Elektrik Jadi Alternatif Transportasi Lebih Nyaman Bagi Difabel dan Lansia
IBL All-Star 2024: Legacy Gagal Balas Dendam atas Future, Kontes Slam Dunk Dijuarai Pemain Lokal