Korban Tewas Ledakan di Tianjin China Capai 104 Orang

Presiden Tiongkok Xi Jinping mendesak perbaikan-perbaikan dalam keselamatan di tempat kerja

oleh Muhammad Ali diperbarui 16 Agu 2015, 04:17 WIB
Kepulan asap terlihat membumbung di lokasi ledakan di pelabuhan Kota Tianjin, China, Kamis (13/8/2015). Ledakan yang diperkirakan berkekuatan setara 21 ton TNT ini menewaskan 17 orang dan ratusan lainya terluka. (REUTERS/Stringer CHINA OUT)

Liputan6.com, Tianjin - Jumlah korban tewas akibat 2 ledakan kuat di satu kawasan industri di pelabuhan Tianjin, China, telah meningkat menjadi 104 orang.

Demikian yang dikutip dari Xinhua, Minggu (16/8/2015). Namun begitu, korban meninggal dunia bukan berasal mereka yang dirawat di rumah sakit, termasuk 58 orang yang dalam kondisi kritis.

Presiden Tiongkok Xi Jinping mendesak perbaikan-perbaikan dalam keselamatan di tempat kerja. Dia akan mengambil pelajaran atas kejadian tersebut.

Tiongkok mengevakuasi warga yang telah mengungsi di sebuah sekolah dekat lokasi dua ledakan kuat itu, setelah perubahan arah angin pada Sabtu yang menimbulkan ketakutan bahwa partikel-partikel kimia beracun dapat tertiup ke pedalaman.

Belum diketahui jelas dari laporan-laporan media mengenai berapa banyak orang yang dievakuasi.

Perintah evakuasi dikeluarkan ketika kebakaran terjadi di lokasi ledakan, yakni sebuah gudang yang khusus didisain untuk menyimpan bahan-bahan kimia berbahaya.

Mereka yang dievakuasi disarankan memakai celana panjang dan masker, demikian sebuah informasi yang diposting di mikroblog resmi Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana Tiongkok Cabang Tianjin. Jalan-jalan tampak tenang.

Dalam laporannya, Xinhua menyebutkan seorang pria yang berusia 50 tahun diselamatkan 50 meter dari zona ledakan. Pria itu menderita gangguan pernafasan tetapi kondisinya stabil setelah menyelamatkan diri selama tiga hari di sebuah peti kemas.

Kepolisian Tiongkok mengonfirmasi untuk pertama kali keberadaan bahan kimia sodium sianida yang mematikan di lokasi ledakan yang merenggut 85 jiwa. Sementara serangkaian ledakan baru dan kecil terdengar dan kebakaran-kebarakan kecil terjadi.

Polisi mengonfirmasi keberadaan bahan kimia tersebut. Benda itu akan fatal saat termakan atau terhirup. Namun begitu, tidak dikatakan seberapa banyak bahan itu ditemukan atau seberapa besar risiko yang ditimbulkan. Warga pun mengungkapkan kecemasannya mengenai udara dan air.

"Saya merasa sedikit takut," kata Li Shulan, 49 tahun, seorang pekerja bangunan, ketika ditanya mengenai kualitas udara. "Sebenarnya tak baik. Seperti Anda lihat bos kami meminta kami pakai masker." (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya