Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah memasarkan produk bahan bakar minyak (BBM) terbaru dengan kandungan RON 90 yang dinamai Pertalite.
Aksi korporasi yang dilakukan Pertamina dalam rangka mengurangi penggunaan Premium tersebut disambut positif oleh DPR RI.
"Itu merupakan aksi korporasi dari Pertamina. Sepanjang itu baik buat perusahaan, kami akan izinkan," kata Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Tohir saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (25/7/2015).
Hafisz mengaku ada beberapa hal yang harus tetap diperhatikan oleh Pertamina selama penjualan Pertalite. Pertama, perseroan harus tetap menyedaikan pasokan yang cukup untuk BBM jenis Premium.
Pengurangan produksi dan pasokan Premium harus disesuaikan secara cermat dan sesuai dengan tingkat peralihan konsumsi masyarakat dari Premium ke Pertalite.
Kedua, dalam penjualan Pertalite, Pertamina tidak boleh semata-mata hanya mementingkan keuntungan perseroan.
"Tidak boleh merugikan rakyat, itu yang penting. Ketika aksi ini lebih kepada keuntungan semata tanpa ada solusi terhadap BBM untuk rakyat, maka aksi terserbut tentu akan kami minta stop," tegas dia.
Sebelumnya, Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati meminta PT Pertamina (Persero) terbuka mengenai pengadaaan atau produksi bahan bakar baru berkaadar RON 90 atau Pertalite. Pasalnya, bahan bakar ini berpotensi menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang relatif mahal untuk masyarakat.
"Jadi sebenarnya ini Pertalite kualitasnya mesti bagus dari Premium, biaya produki lebih murah dari Premium karena negara produksi lebih banyak. Kalau Indonesia mau bekerja sama seperti Timur Tengah, Afrika Selatan artinya bisa mendapatkan sumber bahan baku murah," kata dia.
Enny menuturkan dengan adanya transparansi harga maka akan membuat Pertalite menjadi murah. Terlebih dengan harga minyak dunia yang sedang turun.
Hal itu juga mengantisipasi adanya permainan seperti halnya Premium berdasarkan penelusuran Tim Anti Mafia Minyak dan Gas Bumi. "Jika tetap produksi Pertalite lebih mahal dari Premium ada mafia ini yang harus dijelaskan. Biaya produksi dan pengadaaanya kalau tetap pakai broker mahal," ujarnya. (Yas/Ndw)
DPR Ancam Stop Penjualan Pertalite Jika Hal Ini Terjadi
Pertamina telah meluncurkan produk BBM terbaru yaitu Pertalite.
diperbarui 25 Jul 2015, 12:01 WIBDirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN, Wiratmaja Puja (tengah) didampingi Dirut Pertamina, Dwi Sutjipto saat meluncurkan produk BBM baru jenis Pertalite SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Jumat (25/7/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Jawa Tengah - DIYSejarah Singkat Hari Tari Sedunia yang Dirayakan Tiap 29 April
7 8 9 10
Berita Terbaru
Tiru Station-F Paris dan Newlab New York, IKN Bakal Bangun Fasilitas Penunjang Startup
Soal Kematian, Benarkah Ibadah Bisa Ubah Ketentuan Allah? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
6 Potret Kebersamaan Melly Lee dan Tama Kim, Sudah 4 Tahun Pacaran
Ashanty Minta Maaf Setelah Aksi Anang Hermansyah di Podcast Mendesak Ghea Indrawari Nikah Viral
Deforestasi Hutan Primer Indonesia Meningkat pada 2023
100 Kata-Kata untuk Cewek yang Bikin Baper dan Menyentuh Hati
Panas Ekstrem dan Sopir Jeepney Mogok Narik, Filipina Tangguhkan Pembelajaran Tatap Muka 2 Hari
Mau Coba Investasi Sukuk Tabungan ST012? Ini 5 Keuntungannya
Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun, Luar Jawa Mendominasi
VIDEO: Nollywood Nigeria, Industri Film Terbesar Kedua di Dunia
Penjelasan MK soal Arsul Sani Jadi Hakim di Sidang Sengketa Pileg PPP
Bahasa Inggris Kata Benda dan Kategorinya, Bantu Jalin Komunikasi