Bangun Kereta Kalimantan, Dubes RI untuk Rusia Sambangi Menperin

Perusahaan asal Rusia tersebut sudah menyiapkan dana sekitar US$ 2,5 miliar atau Rp 33 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Jul 2015, 13:17 WIB
Rel Kereta (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Orat Mangun menyambangi kantor Menteri Perindustrian Saleh Husein di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Jumat, 24 Juli 2015.

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam tersebut, keduanya membahas percepatan realisasi investasi Rusia di Indonesia. Adapun salah satu yang bakal direalisasikan tahun ini adalah pembangunan jalur kereta di Kalimantan Timur.

"‎Kereta mestinya akan groundbreaking tahun ini, karena sekarang sudah dalam tahap akhir pembahasannya," kata Djauhari di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Dijelaskannya, untuk mengerjakan proyek tersebut perusahaan kereta api asal Rusia sudah membentuk anak usaha di Kalimantan yang dinamakan Borneo Raiways. Nantinya perusahaan ini yang akan membangun jalur kereta sepanjang 198 kilometer (km).

Mengenai investasinya, perusahaan asal Rusia tersebut sudah menyiapkan dana sekitar US$ 2,5 miliar atau Rp 33 triliun (estimasi kurs: Rp 13.200 per dolar AS).

Nantinya, jalur kereta ini akan lebih banyak digunakan untuk jalur kereta api barang yang mengangkut sumber daya alam asal Kalimantan, seperti halnya batu bara.

Tak hanya itu, Djauhari mengungkapkan dirinya juga membahas percepatan dalam pembangunan smelter di Kalimantan Barat dan Sulawesi. "Rusia itu unggul di bidang smelter, nanti akan ada satu smelter di Kalimantan Barat dan dua di Sulawesi, pembahasannya juga sudah dalam tahap akhir," tegas dia.

Mengenai investasi tiga smleter tersebut diperkirakan Djauhari berkisar US$ 3 miliar hingga US$ 6 miliar. Dengan adanya pembangunan infrastruktur ini, maka akan meningkatkan‎ nilai investasi Rusia di Indonesia. (Yas/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya