Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengakui bahwa nilai tukar rupiah sudah berada di bawah Riil Effective Exchange Rate (REER) alias undervalue. Meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) paska libur Lebaran berada di level 13.367 per dolar AS atau level yang tak jauh dengan periode sebelum libur Lebaran, namun level ini merupakan yang terlemah sejak krisis moneter 1998.
Gubernur BI, Agus Martowardojo usai Halal bi Halal mengungkapkan, kurs rupiah sudah undervalue dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain terutama mitra dagang utama Indonesia. Hanya saja level ini dianggap baik untuk daya saing Indonesia atau ekspor.
"Kalau dilihat REER, memang rupiah ada di bawah 100. Itu menunjukkan slidely undervalue dibanding currency-currency mitra utama kita. Tapi ini mencerminkan iklim usaha yang memungkinkan daya saing," ujar dia di Gedung BI, Jakarta, Rabu (22/7/2015).
Agus mendesak pemerintah agar memperbaiki dan mempercepat pembangunan infrastruktur, segera merealisasikan investasi atau kegiatan penanaman modal di Indonesia dan melanjutkan reformasi struktural dengan dukungan peran dari BI dalam bentuk pendalaman pasar keuangan di Tanah Air.
"Infrastruktur diperbaiki, minat investasi harus direalisasikan sehingga betul-betul Indonesia bisa memperbaiki ekspor meski harga komoditas cenderung turun. Pemerintah pusat dan daerah melanjutkan reformasi struktural serta BI berpartisipasi dalam pendalaman pasar keuangan," tegasnya.
Dengan upaya tersebut, Agus optimistis, dapat berkontribusi baik terhadap perekonomian di semester II 2015 sehingga pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5 persen di akhir tahun ini.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah pada 22 Juli 2015 berada di level 13.368 per dolar AS. Nilai tukar tersebut melemah jika dibandingkan dengan periode perdagangan sebelumnya atau pada 15 Juli 2015 yang berada di level 13.329 per dolar AS.
Gubernur BI: Rupiah di Bawah Harga Riil
BI mendesak pemerintah agar memperbaiki dan mempercepat pembangunan infrastruktur.
diperbarui 22 Jul 2015, 12:25 WIBGubernur BI Agus Martowardojo memberikan keterangan pers usai rapat kabinet terbatas bidang perekonomian di Kantor Presidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2015).Rapat tersebut mengenai perkembangan nilai tukar rupiah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Amalan Ringan Agar Mendapat Istighfar Para Malaikat hingga Hari Kiamat
Prabowo-Gibran Akan Pimpin Pemerintah Indonesia ke Depan, PGRI Ingatkan Ini
Mengenang 6 Fashion Fantastis Kim Ji Won di Drakor Queen of Tears, Pakai Korset Seharga Rp34 Juta
2 Debt Collector di Palembang yang Ribut dengan Aiptu FN Ditangkap, Satunya Menangis
6 Manajer Terbaik Arsenal Sepanjang Masa, Bawa Banyak Trofi ke London Utara
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 29 April 2024
BMKG Imbau Warga Cek Kondisi Bangunan Pasca Gempa Garut, Ini Alasannya
Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Anggota Polresta Manado Tiba Rumah Duka
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Menertawai Kiainya saat Sholat, Ternyata karena Ini
Bangun Komunikasi dengan Parpol, Prabowo Disebut Ingin Buat Ini di Pemerintahan Barunya
Detik-Detik Satpam DPRD Tanjungbalai Diserang Monyet Liar saat Tidur Lelap
Gandeng Eropa, Konimex Luncurkan Produk Nutrisi Khusus di Solo