Iklan Wisata Hantu Tuai Protes Warga Australia

Iklan Wisata Hantu dianggap memanfaatkan kesedihan keluarga, diprotes oleh masyarakat di NSW, Australia.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 14 Jul 2015, 15:30 WIB
Iklan Wisata Hantu yang Kontroversial di Australia . (ABC)

Liputan6.com, Sydney - Sebuah iklan pariwisata yang menawarkan petualangan menyeramkan di Negeri Kanguru "Extrem Teror Tour, menuai protes dari lapisan masyarakat di negara bagian New South Wales, Australia. Sebab biro perjalanan Goulbourn Ghost Tour selaku penggagasnya menawarkan perjalanan malam menyusuri jalan setapak di Hutan Belango, tempat Ivan Milat membunuh dua turis Inggris, 3 turis Jerman dan 2 Australia dan menghubur mereka 20 tahun lalu.

Ivan Milat dipenjara seumur hidup atas perbuatannya yang mengguncang publik Australia di tahun 1990an. Jenazah ke-7 turis itu dikubur di Hutan Belanglo, 120 km selatan Sidney.

Dalam websitenya, tur pariwisata ini mengajak orang untuk merasakan seramnya hutan tempat mereka dibunuh dan dikubur.

Direktur NSW Victims of Crime Assistance League  Robyn Cotterel-Jones sangat kaget dengan wisata hantu ini. Ia tak menyangka ada sekelompok orang yang memanfaatkan kesedihan orang lain.

"Saya telah bertahun-tahun mendampingi keluarga korban seperti kekerasan, kriminalitas hingga korban pembunuhan. Dan tiap saat luka itu bisa terbuka kapan aja." kata Robyn seperti dikutip dari ABC, Rabu (14/7/2015).

"Semua orang tertarik dengan hantu-hantuan, tapi ini sungguh keterlaluan. Mereka akan menakut-nakutimu dengan hantu korban. Tolong hormati mereka dan hormati keluarganya."

Robyn juga menegaskan, siapa saja yang punya pengalaman buruk seperti keluarga korban, jelas tidak mau diperlakukan sama oleh segelintir orang yang mengambil keuntungan seperti ini.

Dalam iklan tersebut, mereka mengajak, "Ayo bersama kami ke Belango, dimana Ivan Milat mengubur jenazah korbannya. Sekali kau masuk ke Belango, kau mungkin tidak pernah keluar."

Mereka menawarkan dalam tur itu termasuk "peralatan dan pelatihan paranormal", penganan kecil dan teh hangat. Tur akan berlangsung dari pukul 6 sore hingga 3 pagi. Para pemburu hantu dikenakan biaya A$150 per orang atau sekitar Rp 1,5 juta.

Gubernur NSW Mike Baird terkejut dengan iklan tersebut, karena telah menggunakan hutan negara tanpa izin pemerintah setempat sebagai lokasi perjalanan. "Ini luar biasa memalukan. Apalagi mereka memakai hutan negara dan mereka belum mengantongi izin," kata dia.

Tiga tahun lalu, keponakan Milat --Cohen Klein dan Matthew Milat-- dihukum 30 tahun dengan kesalahan yang nyaris sama dengan pamannya. Mereka menghantam kepala David Auchterlonie dengan kapak dan mengubur tepat di lokasi yang sama si paman menguburkan korban-korbannya.

Ivan Milat, Pembunuh 7 Turis di NSW Australia (ABC)

Nenek David  Auchterlonie, Sandra Auchterlonie kepada Guardian mengatakan bahwa wisata hantu itu jelas mengambil keuntungan dari kesedihan keluarga. "Saya tidak habis pikir dengan orang-orang, apa yang ada di pikiran mereka. Ini benar-benar menjijikkan."

Manajer Goulbourn Ghost Tour mengatakan tur perjalanan kali ini dilakukan dengan penuh sensitif. "Kami telah memikirkan (wisata) ini bertahun-tahun sebelumnya. Kami ingin melakukannya secara sensitif. Kami tidak ingin mengecewakan banyak orang karena itu bukanlah maksud kami," tutur dia.

Ivan Milat berhasil ditangkap setelah kesaksian dari Paul Onions salah satu turis Inggris yang berhasil kabur saat eksekusi dilakukan. Paul segera melapor insiden tersebut kepada polisi setempat. Beberapa tahun kemudian, saat media Australia melaporkan penemuan jenazah di Belanglo, dia melapor ke Australian High Commission di London dan laporannya membuat Milat dipenjara seumur hidup. (Rie/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya